Magna Carta sebagai induk ketatanegaraan modern kini berusia 800 tahun. Photo : http://www.history.com
Tidak dapat dibantah lagi bahwa penandatangan dan penyegelan Magna Carta yang berisi 3 ribu kata-kata yang ditulis dalam huruf latin yang mendefinisikan hak, prinsip pajak dan kepemilikan tanah yang terbagi dalam 63 chapter pada 800 tahun yang lalu mewarnai tata cara kehidupan bernegara dan masyarakat modern saat ini. Hari ini dunia memperingati kelahiran Magna Carta sebagai dimulainya kehidupan bernegara modern yang kekuasaan penguasanya tidak “tak terbatas”.
Setelah menjalani berbagai peristiwa selama 800 tahun, saat ini hanya ada 4 copy Magna Carta asli yang ada di dunia yang berhasil diselamatkan. Salah satunya kini berada di Parliament House di Canberra yang dibeli pada tahun 1951 seharga kurang lebih AUD$25.000 oleh Perdana Menteri Australia saat itu Robert Menzie. Saat ini konon harga dari Magna Carta yang asli ini harganya sudah mencapai jutaan dollar dan tentunya mengingat sangat langkanya domumen asli ini, jarang ada pemiliknya yang mau menjualnya.
Dari catatan sejarah, 800 tahun yang lalu raja Inggris John menghadapi perlawanan yang tangguh dan seimbang dari sekelompok pemberontak baron yang menguasai pinggiran sungai Themes 32 km di barat daya kota London atau hanya sekitar 6 km dari istana raja Windsor.
Perwakilan dari kedua pihak yang berseteru telah melakukan pertemuan dan perundingan selama beberapa hari yang melibatkan Stephen Langton selaku Archbishop of Canterbury. Singkat cerita, setelah melalui perdebatan sengit akhirnya pada tanggal 15 Juni 1215 Raja John menandatangani dan menyegel dukumen persetujuan ini dengan lambang kerajaan. Di kemudian hari dokumen persetujuan inilah yang dinamakan Magna Carta yang menandai kelahiran kebebasan yang dibentengi oleh hukum.
Setelah era tersebut, Magna Carta mengalami evolusi sesuai dengan budaya kekuasaan dan kepemilikan di Inggris. Konsep intinya selanjutnya diperkaya dan dibuat lebih umum di penghujung abad berikutnya. Puncaknya pada perang semesta dimana raja Charles I dipenggal kepalanya dan selanjutnya kekuasaan raja diganti dengan parlemen dan pada tahun 1688 kekuatan parlemen berhasil menggulingkan James II.