Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumah Bordil ini Menggratiskan Pelanggannya

15 Juni 2015   13:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak pengumuman yang tidak lazim ini memang dasyat, banyak pria yang tertarik antri. Photo: The Oesterreich newspaper,  TZOE

 

Mungkin karena saking kesalnya terhadap aturan dan juga pajak yang sangat memberatkan, sebuah rumah bordil di Salzburg Austria memasang pengumuman di website nya. Pengumuannya kira-kira berbunyi :

Kami tidak mau membayar pajak lagi ! Mulai saat ini anda tidak perlu membayar untuk masuk ke rumah bordil kami. Anda akan mendapatkan minuman gratis dan juga layanan sex gratis.

Tentu saja pengumuman ini mengundang tanda tanya sekaligus penasaran bagi sebagian orang. Salah seorang reporter kemudian menelpon rumah bordil tersebut dan seseorang yang menjawab telpon menyatakan bahwa semuanya ini benar adanya dan bukan rumor.

Tidak tanggung-tanggung penawaran ini berlaku selama musim panas mendatang. Pemilik rumah bordil ini dan juga 4 rumah bordil lainnya di Jerman dan Austria,  Herman Mueler menyatakan bahwa tindakan yang dilakukannya ini dilakukannya sebagai bentuk protes keras terhadap aturan pajak yang sangat memberatkan. Dengan menggratiskan berarti tidak ada pemasukan yang otomatis tidak ada pajak yang harus dibayar dari minuman dan jasa yang diberikan.

Dampak dari pengumuman ini memang sungguh luar biasa. Sebagaimana yang dilaporkan oleh surat kabar Oesterreich banyak kaum pria yang tertarik antri untuk memanfaatkan tawaran yang sangat jarang ini. Disamping memberikan penawaran ini, Hermann Mueller juga memberikan kompensasi kepada para pekerja sex di rumah bordilnya sebesar $10.000 Euro per bulannya.

Sebelum tindakannya ini dilakukan Hermann memang telah melakukan protes dengan melakukan wawancara dengan pihak media terhadap aturan pajak yang sangat memberatkan usahanya dan juga aturan bisnis yang sangat merepotkan. Dalam wawancaranya dia mengatakan bahwa dia telah membayar pajak senilai 5 juta Euro dalam 10 tahun terakhir.

Ada-ada saja….

Sumber: Reuter

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun