Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola

Presiden FIFA akhirnya mengundurkan diri

3 Juni 2015   05:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:23 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Setelah baru terpilih sebagai presiden FIFA  selama 4 hari, Sepp  Blatter akhirnya  mengumumkan pengunduran dirinya.

Saya menyatakan mengundurkan diri sebagi presiden FIFA karena saya merasa mandat yang diberikan kepada saya tidak didukung penuh oleh insan persepakbolaan dunia. Pengunduran diri saya ini saya lakukan demi kepentingan insan  persepak  bola dunia. Saya akan tetap menjalankan tugas sebagai presiden FIFA sampai terpilihnya presiden FIFA  yang baru

Gonjang ganjing di tubuh FIFA memang sudah lama terjadi salah satunya ketika terungkapnya pemberian  hadiah jam mewah kepada petinggi FIFA beberapa waktu lalu.  Namun puncaknya terjadi ketika pihak berwenang Amerika  melakukan penahanan terhadap petinggi FIFA Amerika.  Peristiwa terakhir inilah yang memicu gonjang ganjing  yang meminta Blatter  tidak lagi mengajukan diri untuk menjadi presiden FIFA lagi setelah menduduki jabatan tersebut  yang cukup lama.
Acaman untuk memboikot FIFA  jika terpilih kembali datang dari inggris dan juga persatuan sepak bola Eropa serta sponsor utama yang merupakan “nyawa” keberlangsungan FIFA.

Tuduhan  yang paling serius untuk FIFA  di bawah kepempian Blatter adalah korupsi dan penerimaan upeti / suap dalam berbagai hal termasuk dalam penentuan tuan rumah piala dunia. Namun saat itu tidak semua negara mendukung boikot ini terutama Afrika dan Asia.  Presiden Rusia Putin mengkritik gerakan Amerika yang terlalu jauh mencampuri urusan FIFA  dan para penentang Blatter  dinilai sudah memasuki ranah  politik untuk kepentingan tertentu.

Menghadapi situasi yang sangat pelik ini tampaknya Blatter dan pendukungnya  memainkan scenario  yang sangat “cantik” dan tampaknya  skenario penyelamatan muka Blatter ini sudah dirancang denganbaik sebelumnya untuk  mencapai win win solution.

Di tengah tengah tuduhan korupsi dan permintaan untuk tidak mencalonkan dirinya, Blatter tetap maju dan terbukti masih mendapat dukungan yang cukup signifikan. Ada hal yang cukup menarik dan menimbulkan pertanyaan besar  kenapa Pangeran Ali sebagai pesaing utamanya dalam pemilihan  yang demikian antusiasnya tiba tiba mengundurkan diri ditengah proses  pemilihan? Pengunduran diri Pangeran Ali ini  kemungkinan besar  juga merupakan bagian dari skenario besar penyelamatan  Blatter.

Setelah 4 hari menjabat,  Blatter  mengundurkan  diri dengan alasan untuk penyelamatan FIFA dan persepakbolaan dunia.  Melalui cara inilah Blatter  ingin menunjukkan kepada dunia bahwa dia masih mendapat dukungan dunia sehingga dia terpilih menjadi presiden FIFA.  Dukungan yang diberikan kepada dirinya sekaligus membungkan kritik dan tekanan yang selama ini ditujukan  kepada dirinya.   Dengan cara mengundurkan diri, Blatter ingin menunjukkan kepada dunia dia merupakan insan sejati persepakbolaan dunia karena demi kepentingan yang lebih besar dia memutuskan untuk mengundurkan diri.

Saya mengambil keputuskan menyerahkan kembali mandat saya  demi kepentingan sepak bola dunia” demikian ujarnya.

Ya itulah skenario win win solution yang sangat  manis yang dipertunjukkan oleh Blatter dan pendukungnya.  Namun pertanyaan besar yang muncul sekarang adalah apakah scenario cantik dan manis ini akan tetap berakhir manis ketika nantinya penyelidikan tentang kasus korupsi ini terus berlanjut dan merambat ke dirinya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun