[caption id="attachment_415420" align="aligncenter" width="630" caption="scholarshipplanet.info"][/caption]
Peluncuran beasiswa Chan-Sukumaran anggota kelompok Bali Nine oleh Australian Catholic University walaupun didasarkan atas nilai-nilai kemanusiaan tetap saja mengundang kontroversi.
Vice Chancellor Prof Greg Craven dari  Australian Catholic University memang selama ini melalui tulisannya di berbagai media dikenal sangat vokal menentang hukuman mati Bali Duo ini. Greg bersikeras bahwa apa dilakukan universitasnya ini merupakan symbol identitas Catholic University yang terus mempromosikan budaya dan menentang keras hukuman mati.
[caption id="" align="aligncenter" width="444" caption="Australian Catholic University. Photo: http://www.edufind.com/"]
[caption id="" align="aligncenter" width="331" caption="Prof. Greg Craven, Vice Chancellor Australian Catholic University. Photo:http://www.acu.edu.au"]
Berikut beberapa kutipan ucapannya :
"kami melakukan ini karena Australian Catholic University terus berkomitmen menghargai nilai-nilai kemanusiaan termasuk mereka yang terjerat kasus kriminal"
"Apa yang kami lakukan memang kecil, namun merupakan kontribusi kami untuk menghapus hukuman mati di Indonesia"
"Calon mahasiswa Indonesia yang ingin mendapatkan beasiswa ini dapat menyampaikan lamarannya dan membuat tulisan terkait humant right. Beasiswa ini ditawarkan untuk mahasiswa undergraduate dan biaya kuliahnya kami tanggung sampai 4 tahun"
Sontak saja peluncuran beasiswa ini mendapat tanggapan dan kritikan dari masyarakat Australia sendiri. Bahkan Perdana Menteri Australia Tony Abbot sekalipun mengatakan bahwa dia mengerti upaya universitas untuk memperjuangkan human right, namun pemberian beasiswa unutk "mengenang" Andrew Chan dan Myuran Sukumaran merupakan sesuatu yang tidak lazim dan aneh dilakukan oleh suatu universitas.