Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kontroversi Penyembelihan Halal vs "Stunning"

24 Desember 2014   13:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:34 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyembelihan ternak yang dilakukan oleh orang yang tidak profesional. Photo: http://www.natalt.org/nataltblog/

[caption id="attachment_385540" align="aligncenter" width="585" caption="Proses stunning di salah satu rumah potong hewan modern di Indonesia. Photo: http://www.paws.org.au/, Lukman S Bintoro"][/caption]

Sampai sekarang masih ada perbedaan pendapat yang terkadang sangat tajam tentang penyembelihan ternak ala Barat, yang lebih dikenal dengan penyembelihan dengan cara stunning (pemingsanan). Bahkan ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa penyembelihan stunning itu dagingnya tidak halal untuk dikonsumsi.

Ada baiknya kita mengenal lebih dekat kedua metode penyembelihan ini agar kita dapat lebih memahami proses penyembelihannya dan apa yang terjadi pada ternak yang disembelih tersebut.

Penyembelihan melalui cara stunning didasari pada keinginan untuk mengurangi rasa sakit ternak sebelum dan selama proses penyembelihan. Hal ini sangat erat hubungannnya dengan animal right yang sudah menjadi isu umum di negara-negara Barat.

Semua cara penyembelihan stunning pada intinya ditujukan untuk memberikan “ketenangan” bagi ternak yang disembelih. Apabila dilakukan dengan benar, maka metode ini secara seketika membuat otak tidak dapat memproses rasa sakit. Selanjutnya ternak yang sudah pingsan tersebut secepatnya disembelih dengan memotong urat leher dan pembuluh darahnya sebelum ternak tersebut sadar kembali.

Ada dua macam metode stunning yang umum dilakukan, yaitu metode mekanik dan elektrik.Metode mekanik dilakukan dengan senapan hampa tanpa peluru yang diarahkan pada lokasi otak di mana pusat kesadaran dan rasa sakit berada.

Metode elektrik hampir sama dengan metode mekanik, hanya saya menggunakan listrik.Metode elektik hanya digunakan sebagai perlakuan sebelum ternak disembelih dengan cara memberikan aliran listrik singkat pada bagian kepala, kepala sampai pundak dan bagian depan tubuh ternak. Metode ini dimaksudkan untuk membuat ternak pingsan seketika, selanjutnya segera dilakukan pemotongan urat leher dan pembuluh darah di leher untuk mengeluarkan darahnya.

[caption id="" align="aligncenter" width="529" caption="Proses stunning di rumah potong modern di barat. Photo: http://www.emporia.edu/"]

Proses stunning di rumah potong modern di barat. Photo: http://www.emporia.edu/
Proses stunning di rumah potong modern di barat. Photo: http://www.emporia.edu/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="350" caption="Target wilayah otak pada saat proses stunning. Ilustrasi : http://www.grandin.com/"]
Target wilayah otak pada saat proses stunning. Ilustrasi : http://www.grandin.com/
Target wilayah otak pada saat proses stunning. Ilustrasi : http://www.grandin.com/
[/caption] Pada dasarnya penyembelihan yang benar dan dapat mengurangi rasa sakit pada ternak yang disembelih menyangkut keahlian si penyembelih bagaimana dia dapat memotong pembuluh darah utama secara benar dan sempurna. Cara penyembelihan ini akan berbeda pada jenis ternak yang berbeda.

Pada intinya pengeluaran darah secara sempurna pada penyembelihan sangat penting karena akan mempengaruhi kualitas dan daya tahan daging, jika dagingnya akan dikonsumsi.

Penyembelihan ternak menurut aturan agama (penyembelihan halal) tidak didahului dengan proses stunning terlebih dahulu. Oleh sebab itu, ternak yang akan disembelih harus diikat dan ditahan secara sempurna untuk mengurangi stress dan rasa sakit ternak baik sebelum penyembelihan maupun pada saat penyembelihan.

Setelah itu penyembelihan harus sesegera mungkin dilakukan untuk menjamin pengeluaran darah secara sempurna dan secepat mungkin. Setelah memotong leher si penyembelih harus memastikan bahwa dua pembuluh darah arteri utama di leher sudah diputus secara sempurna dan darah mengalir dengan deras melalui dua pembuluh darah arteri ini.

Jika setelah dilakukan penyembelihan darah tidak mengalir dengan sempurna dari arteri primer (Carotid arteries) dan arteri sekunder (Carotid occlusion), maka ternak yang disembelih harus dipinsangsankan untuk mengurangi rasa sakit ternak.

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Pengembelihan halal di negara barat. Photo: http://i.ytimg.com/"]

Pengembelihan halal di negara barat. Photo: http://i.ytimg.com/
Pengembelihan halal di negara barat. Photo: http://i.ytimg.com/
[/caption]

Ada dua hal yang sering menjadi pertanyaan dalam melakukan penyembelihan secara halal, yaitu (a) apakah pemotongan leher menyebabkan rasa sakit pada ternak? dan (b) berapa lama ternak akan mengalami kehilangan darah sampai ternak tersebut dianggap tidak lagi merasakan rasa sakit?

Hasil penelitian selama ini menunjukkan bahwa penyembelihan dengan cara langsung memotong leher ternak akan menimbulkan rasa sakit jika dilakukan saat ternak masih sadar.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu tersingkat sejak disembelih sampai ternak tidak sadar lagi adalah 3 detik, sedangkan waktu terlama dapat mencapai 60 detik. Kisaran waktu ini untuk domba/kambing adalah (5-22 detik), dan pada sapi kisarannya 5-lebih dari 60 detik. Variasi waktu ini diduga karena variasi kemampuan vertebral arteri untuk menjaga pasokan darah ke otak ternak akibat penyembelihan. (Sumber : Pleiter, H, 2010. Review of Stunning and Halal Slaughter).

Jadi pada intinya kedua metode penyembelihan ini pada dasarnya hampir sama, hanya saja pada penyembelihan metode stunning dilakukan proses pemingsanan sebelum penyembelihan. Secara fisiologis ternak yang dipingsankan belum mati, sehingga pada saat disembelih ternak hanya pingsan dan tidak mengalami rasa sakit pada saat disembelih.

Penyembelihan secara halal dinilai sebagai cara penyembelihan yang lebih baik jika ditinjau dari ternaknya sendiri maupun kualitas daging yang dihasilkan asalkan dilakukan oleh penyembelih professional sehingga ternak pun hanya sesaat saja mengalami rasa sakitnya dan darah dapat dikeluarkan secara sempurna dari tubuh dalam waktu yang cepat.

[caption id="" align="aligncenter" width="315" caption="Penyembelihan ternak yang dilakukan oleh orang yang tidak profesional. Photo: http://www.natalt.org/nataltblog/"]

Penyembelihan ternak yang dilakukan oleh orang yang tidak profesional. Photo: http://www.natalt.org/nataltblog/
Penyembelihan ternak yang dilakukan oleh orang yang tidak profesional. Photo: http://www.natalt.org/nataltblog/
[/caption]

Permasalahan tentunya akan muncul jika penyembelihan ternak ini dilakukan oleh orang yang tidak professional dan tidak menggunakan prosedur yang semestinya serta tidak dilakukan di rumah potong hewan yang memenuhi standar yang telah ditentukan seperti dilakukan di sembarang tempat yang tidak memenuhi persyaratan hiegenis.

Akibatnya tentu saja bisa ditebak… penyembelihan cara halal yang dilakukan oleh orang yang tidak profesional sering dianggap melanggar animal right karena dianggap tidak berperikebinatangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun