Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sistem Pendidikan Guru Online Sebagai Solusi

15 Januari 2015   15:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:06 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Pendidikan Guru Online. Photo: http://www.world-affairs.org/"][/caption]

Masalah tidak meratanya kualitas guru akhir-akhir ini mengemuka di Australia.Menurunnya kualitas guru ini disinyalir karena terlalu banyaknya calon guru yang melakukan studinya di kampus dengan beban teoritis yang berlebihan, sehingga mereka tidak memiliki kesempatan yang memadai untuk melakukan praktek mengajar.Disamping itu pihak kampus dinilai merancang kurikulumnya tidak berdasarkan kebutuhan di lapangan melainkan atas pendapat akademik terbaiknya saja.

Tampaknya era pendidikan jarak jauh di Australia yang diterapkan sejak 30 tahun yang lalu sudah berakhir.Saat itu mahasiswa yang belajar jarak jauh dikirimi bahan kuliahnya, mempelajarinya dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, mengirimkannya dan selesai. Era ini dinilai lebih menekankan untuk mendapatkan gelar akademik saja bukan menekankan pada kualitas lulusan.

Program memindahkan guru ke daerah terpencil yang dilakukan oeleh pemerintah Australia juga dinilai kurang berhasil karena pada umumnya guru yang ditempatkan di daerah terpencil tidak betah mengajar di sana.Disamping itu seperti yang terjadi di Indonesia, banyak guru-guru berkualias terkonsentrasi di sekolah-sekolah di kota besar dan enggan mengajar di wilayah terpencil.

Saat ini untuk mengatasi permasalahan kurangnya guru berkualitas, kampus-kampus menyediakan sistem pendidikan baru, yaitu pendidikan guru secara online.Program pendidikan ini diadakan untuk menjangkau calon-calon guru yang berkualitas yang tersebar di berbagai wilayah terpencil di Australia.

Program ini ternyata banyak menarik minat banyak calon guru karena mereka dapat mendaftar diri sebagai mahasiswa akan tetapi masih tetap berada di komunitasnya. Calon guru tidak perlu meninggalkan wilayah tempat dimana mereka tinggal dan juga pekerjaanya. Pendidikan guru secara online dinilai menjadi solusi kekurangan guru berkuliatas di daerah dan wilayah terpencil.

Di Australia sebagian besar mahasiswa melakukan studinya di wilayah mereka tinggal dan bekerja di sana.Fenomena ini memungkinkan program pendididkna online memberikan kesempatan untuk memperluas jangkauan guru yang berkualitas di wilayah terpencil.

Selama mengikuti program online ini pada calon guru diharuskan melakukan praktek mengajar minimal 80 hari di sekolah sekolah di wilayahnya.Disamping itu calon guru berkesempatan untuk saling mengajari satu dengan lainnya, latihan membaca untuk para murid dan mengikuti tutorial sebagaimana halnya dengan calon guru yang belajar di kampus.

Dampak dari program pendidikan guru online ini ternyata telah meningkatkan secara tajam jumlah guru berkualitas di wilayah terpencil dan merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi krisis guru berkuliatas

Hasil penelitian tentang kualitas guru menunjukkan bahwa faktor yang paling berperan dalam menentukan kualitas lulusan guru adalah sistem pengajaran dan bahan ajar, bukan siapa yang mengajar dan oleh sebab itu perlu dilakukan akreditasi terhadap materi perkuliahannya.

Calon guru yang belajar secara online mencapai kualitas akdemik yang serupa dan lebih memuaskan jika dibandingkan dengan calon guru yang belajar di kampus.

Sebagian besar mahasiswa calon guru program online ini berasal dari wilayah pedesaan dan terpencil dan mereka dapat belajar di universitas di negara bagian yang berbeda secara online.

Saat ini Charles Stuart University tercatat sebagai universitas yang memiliki jumlah mahasiswa yang melakukan studionline nya yang terbesar, yaitu 22.000 mahasiswa, diamana 2.500 diantaranya mengikuti graduate entry program atau industry entry course yang memungkinkan mereka mendapatkan status gurunya dalam waktu yang lebih singkat.

Tampaknya sistem pendidikan guru onlie ini dapat diterapkan di Indonesia mengingat permasalah minimnya guru berkualitas di tempat terpencil dan juga luasnya wilayah Indonesia yang hamper sama.Tentunya apabila program ini akan diterapkan di Indonesia perlu disiapkan dengan baik kurikulum, sistem pengajaran dan fasilitas IT yang memadai agar dapat menjangkau target-target wilayah yang kekurangan guru.

Sumber : The Australian

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun