Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar Memelihara Alam dari Australia

9 Februari 2015   14:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:33 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Informasi flora dan fauna yang dapat dinikmati pengunjung. Phto: Doc. Pribadi

[caption id="attachment_395706" align="aligncenter" width="560" caption="Pelestarian lingkungan tanggung jawab bersama. Photo: Doc. Pribadi"][/caption]

Benua Australia tidaklah sesubur Indonesia.Wilayah-wilayah suburnya sangatlah terbatas, kalaupun wilayah itu dikategorikan subur, pada umumnya top soil tanah di Australia rata-rata hanya 10 cm.Di bawah top soil ini pada umumnya dijumpai batu-batuan.

Dengan kondisi tanah dan iklim Australia yang ekstrem seperti ini, diversitas flora dan faunanya sangat terbatas dan tidak sekaya Indonesia.Kebanyakan pohon-pohon yang dapat tumbuh dengan baik di iklim yang ekstrem tersebut adalah tanaman asli Australia yang sudah ribuan tahun beradaptasi dengan lingkungan dan iklim tersebut.

[caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Keindahan itu untuk dinikmati. Photo: Doc. Pribadi"]

Keindahan itu untuk dinikmati. Photo: Doc. Pribadi
Keindahan itu untuk dinikmati. Photo: Doc. Pribadi
[/caption]

Keterbatasan inilah yang membuat pemerintah dan warga Australia sangat menyayangi dan menghargai lingkungannya.Ribuan taman nasional baik yang berskala besar maupun yang kecil tersebar di seluruh Australia dan dilindungi secara hukum pelestariannya.

Taman nasional ini pada umumnya berupa kawasan hutan lindung yang di dalamnya terdapat perbukitan, sungai danau dll.Namun demikian ada juga taman nasional dengan skala besar yang berisi gunung tinggi, jurang, hutan, tebing, ngarai dll.

[caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Taman nasional umumnya berupa bukit yang mudah dicapai. Photo: Doc. Pribadi"]

Taman nasional umumnya berupa bukit yang mudah dicapai. Photo: Doc. Pribadi
Taman nasional umumnya berupa bukit yang mudah dicapai. Photo: Doc. Pribadi
[/caption]

Program pelestarian lingkungan di Australia tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah setempat maupun pemerintah pusat akan tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat.

Keberadaan taman-taman nasional ini merupakan oasis bagi masyarakat.Mereka dapat menikmati flora dan fauna yang ada di kawasan tersebut.Mereka dapat menikmati satwa liar Australia seperti kangguru, kakatua raja hitam dan putih, ratusan jenis kakatua lainnya, burung yang kicauannya merdu, bunga-bunga liar dll.

[caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Pagar masuk ke salah satu taman nasional. Photo: Doc. Pribadi"]

Pagar masuk ke salah satu taman nasional. Photo: Doc. Pribadi
Pagar masuk ke salah satu taman nasional. Photo: Doc. Pribadi
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Dilengkapi dengan sejarah, peta dan apa saja yang dapat dinikmati di taman nasional. Photo: Doc. Pribadi "]
Dilengkapi dengan sejarah, peta dan apa saja yang dapat dinikmati di taman nasional. Phato: Doc. pribadi
Dilengkapi dengan sejarah, peta dan apa saja yang dapat dinikmati di taman nasional. Phato: Doc. pribadi
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Informasi flora dan fauna yang dapat dinikmati pengunjung. Photo: Doc. Pribadi"]
Informasi flora dan fauna yang dapat dinikmati pengunjung. Phto: Doc. Pribadi
Informasi flora dan fauna yang dapat dinikmati pengunjung. Phto: Doc. Pribadi
[/caption]

Pohon-pohon yang tumbang pun dibiarkan seperti apa adanya yang menambah suasana alami taman nasional tersebut.Penebangan pohon tidak boleh dilakukan oleh siapa saja tanpa adanya ijin dari pemerintah setempat.

[caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Di pintu masuk berisikan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Photo: Doc. Pribadi"]

Di pintu masuk berisikan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Phto: Doc. Pribadi
Di pintu masuk berisikan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Phto: Doc. Pribadi
[/caption]

Masyarakat sangat bangga akan keberadaan taman-taman nasional karena dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi pada akhir pekan bersama keluarga dalam bentuk kegiatan walking, jogging, running, camping, bersepeda gunung, naik kuda dll.

[caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Jalan setapak yang bersih. Photo: Doc. pribadi"]

Jalan setapak yang bersih. Photo: Doc. pribadi
Jalan setapak yang bersih. Photo: Doc. pribadi
[/caption]

Ada dua jenis taman nasional yang ada di Australia, yaitu taman nasional yang dapat dikunjungi baik dengan mengendarai mobil sampai di puncak gunung dan jalan kaki dari lereng gunung sampai ke puncak dan ada juga taman nasional yang pengunjungnya harus memarkir kendaraannya di bawah gunung, selanjutnya untuk mencapai puncak gunung dapat dilakukan dengan jalan kaki. Pada umumnya untuk mencapai puncak gunung yang ada di taman nasional kecil hanya memakan waktu sekitar 1 jam saja. [caption id="" align="aligncenter" width="392" caption="padang rumput dan domba turut menambah asri lingkungan. Photo: Doc. Pribadi"]

padang rumput dan domba turut menambah asri lingkungan. Photo: Doc. Pribadi
padang rumput dan domba turut menambah asri lingkungan. Photo: Doc. Pribadi
[/caption]

Untuk memikmati taman nasional ini para pengunjung tidak usah merogoh koceknya alias gratis.Pada setiap tempat masuk taman nasional disediakan papan informasi yang berisikan apa-apa saja yang dapat dinikmati oleh para pengunjung di dalam taman tersebut.Di samping itu terpampang hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berada di taman nasional tersebut.Misalnya jika ada yang membawa anjing, maka anjingnya harus diikat dan dituntun.Jika menggunakan sepeda gunung jalur mana yang harus dipakai dll..

[caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Walking tract. Photo: Doc. Pribadi"]

Walking tract. Photo: Doc. Pribadi
Walking tract. Photo: Doc. Pribadi
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Pohon tumbang dibiarkan secara alami. Photo: Doc. Pribadi"]
Phohon tumbang dibiarkan secara alami. Photo: Doc. Pribadi
Phohon tumbang dibiarkan secara alami. Photo: Doc. Pribadi
[/caption]

Perbedaan yang mendasar yang menyebabkan taman nasional di Australia dapat dikelola dengan baik sekaligus dilestarikan adalah budaya masyarakat Australia yang merasa bahwa taman nasional ini adalah milik bersama.Mereka dapat menikmati seluruh keindahan alam taman nasional ini tanpa harus memilikinya apalagi merusaknya.Sehingga tidak heran sepanjang perjalanan menuju puncak gunung mata kita dimanjakan dengan keindahan flora dan fauna liar di sepanjang perjalanan.

[caption id="" align="aligncenter" width="392" caption="Kangguru liar di taman nasional. Photo: Doc Pribadi"]

Kangguru liar di taman nasional. Photo: Doc Pribadi
Kangguru liar di taman nasional. Photo: Doc Pribadi
[/caption]

Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan merusak taman nasional tampak kuat sekali.Hal ini dicerminkan hampir tidak ditemukannya sampah dan coretan tangan jahil yang merusak alam.

[caption id="" align="aligncenter" width="392" caption="Kakatua Raja warna putih di sepanjang perjalanan. Photo: Doc. Pribadi"]

Kakatua Raja warna putih di sepanjang perjalanan. Phto: Doc. Pribadi
Kakatua Raja warna putih di sepanjang perjalanan. Phto: Doc. Pribadi
[/caption]

Dengan keasrian taman nasional, tidak heran hampir setiap hari taman ini dinikmati oleh masyarakat yang ingin menjaga kesehatannya ataupun masyarakat yang ingin bersantai ria saja.

Keramahan masyarakat pengguna dan penikmat taman nasional membuat taman ini seperti rumah kita sendiri dan yang lebih penting lagi adalah keamanan bagi pengunjungnya.Hampir tidak ada tindakan isengapalagi tindakan kriminal yang terjadi karena setiap taman nasional menyediakan hot line yang dapat dihubungi setiap saat jika ada kondisi darurat seperti kecelakaan, kebakaran hutan, kriminalitas dll.

[caption id="" align="aligncenter" width="392" caption="Kesegaran di puncak gunung. Photo: Doc. Pribadi"]

Kesegaran di puncak gunung. Photo: Doc. Pribadi
Kesegaran di puncak gunung. Photo: Doc. Pribadi
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Pemandangan kota dari atas gunung. Photo: Doc. Pribadi"]
Pemandangan kota dari atas gunung. Photo: Doc. Pribadi
Pemandangan kota dari atas gunung. Photo: Doc. Pribadi
[/caption]

Keberadaan taman-taman nasional ini pada umumnya sangat dekat dengan tempat tinggal masyarakat sehingga dapat dijangkau dengan mudah dan cepat.Bagi orang-orang yang ingin menjaga kesehatan dan meningkatkan kebugaran tubuhnya, keberadaantaman nasional bak oasis di tengah gurun tandus.

[caption id="" align="aligncenter" width="392" caption="Senja di taman nasional. Photo: Doc Pribadi"]

Senja di taman nasional. Phto: Doc Pribadi
Senja di taman nasional. Phto: Doc Pribadi
[/caption]

Keseriusan pemerintah Australia dalammelestarikan alam berupa taman nasional yang ditopang oleh manajemen berbasis kesadaran masyarakat mudah mudahan dapat kita ditiru agar keasrian dan keindahan alam ini dapat kita wariskan pada anak-cucu kita.

[caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Fasilitas kebersihan. Photo; Doc. Pribadi"]

Fasilitas kebersihan. Photo; Doc. Pribadi
Fasilitas kebersihan. Photo; Doc. Pribadi
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Fasilitas Parkir. Photo: Doc. Pribadi"]
Fasilitas Parkir. Photo: Doc. Pribadi
Fasilitas Parkir. Photo: Doc. Pribadi
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Parkir khusus untuk difabel. Photo: Doc. Pribadi"]
Parkir khusus untuk difabel. Photo: Doc. Pribadi
Parkir khusus untuk difabel. Photo: Doc. Pribadi
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun