Photo: http://www.fit.pl/
Hasil penelitian terakhir yang dipublikasikan di Jurnal ilmiah bergengsi dunia “Nature” 3 hari yang lalu oleh Smemo dan timnya menunjukkan bahwa lebih dari20% kegemukan ditentukan oleh faktor genetic (factor keturunan).Artinya sejak lahir kelompok ini memiliki bakat gemuk, sehingga diperkirakan jutaan orang yang memiliki masalah kegemukan kemungkinan tidak dapat menurunkan bobot badannnya hanya dengan diet dan olah raga yang cukup.
Pendapat ini diperkuat dari hasil analisa DNA yang dilakukan pada lebih dari 300 ribu orang di seluruh dunia yang menunjukkan bahwa kegemukan dapat disebabkan oleh faktor utamanya yaitu keturunan.Artinya kegemukan yang dialami seseorang disebabkan oleh adanya gen “gemuk” yang menurun dan bukan disebabkan karena gaya hidupnya.
[caption id="" align="aligncenter" width="567" caption="20% kegemukan disebabkan oleh faktor genetik. Photo: http://www.nature.com"]
Hasil studi ini disatu pihak akan mengecewakan bagi orang-orang yang telah melakukan diet dan latihan keras untuk menurunkan bobot badannya, di lain pihakpenemuan ini membuka kemungkinan berbagai cara terapi baru yang memperlakukan kegemukan ini sebagai kelainan genetik.
Mengatasi kegemukan dengan menggunakan gen terapi juga mengalami sedikit kendala karena ternyata kegemukan ini tidak dikontrol oleh satu gen saja (single major gene) saja melainkan oleh beberapa gen.Namum demikian kemajuan terapi genetik saat ini membuka kemungkinan dapat diatasinyakegemukan melalui terapi gen.
Sampai saat ini kombinasi diet dan latihan yang cukup masih merupakan metode yang dianjurkan untuk mengurangi kegemukan, akan tetapi jika perlakuan ini dikombinasikan dengan terapi gen, maka penambahan bobot badan pada orang yang kegemukannya disebabkan oleh faktor genetik dapat dikurangi.
Memangada orang yang mengalami kegemukan disebabkan oleh kombinasi antara cara hidup yang kiurang sehat dan faktor genetik, tapi ada juga yang faktor kegemukannya hanya disebabkan murni oleh factor genetik.Kelompok kedua inilah yang dalam mengatasi kegemukannnya harus melalui tetapi gen, bukan hanya melalui diet dan olah raga.
Penemuan ini memberikan peringatan bagi kita bahwa kegemukan dapat merupakan penyakit yang kronis yang cukup serius dan tidak dapat diatasi hanya dengan mengurangi makan dan lebih banyak gerak.
Pada kasus dimana orang kegemukan berhasil menurunkan bobot badannya dalam beberapa bulan dan kemudian kembali mengalami kenaikan bobot badan kembali harus lebih waspadakarena kemungkinan besar kegemukan yang dialaminya disebabkan oleh factor genetik.
Sumber: Nature 1, Nature2, The Times
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H