[caption id="attachment_399025" align="aligncenter" width="576" caption="Cover majalah Charlie Hebdo terbaru. Photo: http://scd.france24.com/"][/caption]
Baru saja lepas lebih dari satu bulan penyerangan kartornya, majalah satir Charlie Hebdo kembali menerbitkan majalah terbitan anyarnya dengan ciri khasnya menyebar kebencian kepada musuh-musuhnya.
Cover majalah terbarunya yang akan diterbitkan pada hari Rabu tanggal 25 February mendatang mengambarkan Paus, seorang jihadist, mantan presiden Nicholas Sarkozy dan politisi Marine Le Pen, bersama seekor anjing yang digambarkan segerombolan binatang buas yang sedang mengejar seekor anjing lainnya yang menggigit majalah Charlie Hebdo.
[caption id="attachment_399027" align="aligncenter" width="512" caption="Mereka sempat tiarap setelah penyerangan. Photo: https://s.yimg.com/"]
Segera setelah kejadian Charlie Hedbo juga telah menerbitkan edisi “darurat“ nya dengn cover yang menggambarkan Nabi Muhammad yang meneteskan air mata sambil memegang tulisan Je Suis Charliedengan headline "All Is Forgiven".
Setelah berhasil mengundang simpati dunia dari peristiwa penyerangan ini tampaknya majalah ini kembali kepada warna dan watak aslinya yaitu mencari uang dengan menabur kemarahan dan kebencian.
[caption id="" align="aligncenter" width="531" caption="Mereka berhasil mengundang simpati dunia. Photo: https://usatcollege.files.wordpress.com/"]
Bahasa provokasi yang digunakan dalam edisi terbarunya ini yaitu “We’re back!”menegaskan dua hal, yaitu penegasan bahwa majalah ini kembali kepada ciri aslinya yaitu sebari majalah satir yang menebarkan kebencian dan kedua menegaskan mereka tidak akan pernah mundur dari tindakan yang mereka percayai sebagai sesuatu yang benar walaupun dengan jalan menebar kebencian. [caption id="attachment_399033" align="aligncenter" width="512" caption="Kebebasan ekspresi mereka mengundang protes dunia. Photo: http://www.hindustantimes.com/"]
Setelah peristiwa penyerangan tanggal 7 January lalu di kantor majalah ini yang menewaskan 12 orang termasuk pajabat teras mereka dan 5 kartunis Charlie Hedbo, tampaknya mereka hanya mengambil jeda sebentar.Simpati dunia mereka anggap sebagai bahan bakar dan energi untuk terus menebarkan kebencian.
Majalah yang hanya memiliki oplah sebesar 60 ribu sebelum penyerangan ini,melonjak fantastis menjadi 8 juta copy pada penerbitan "edisi darurat" mereka setelah penyerangan.Rencananya pada penerbitan hari rabu mendatang edisi majalah rutin pertamannya setelah penyerangan akan mencetak sebanyak 2,5 juta copy.
[caption id="attachment_399040" align="aligncenter" width="560" caption="orang antri untuk membeli majalah edisi darurat Charlie Hebdo setelah penyerangan. Photo: http://i2.cdn.turner.com/"]
Penyerangan dan penembakan di Copenhagen yang terjadi pada tanggal 14 dan 15 February lalu pun yang diduga berhubungan dengan penyerangan di majalah Charlie Hebdo tampaknya tidak menyurutkan mereka untuk kembali menebarkan kebencian atas dasar “kebebasan berpendapat”.
[caption id="attachment_399042" align="aligncenter" width="480" caption="Mereka berhasil mengelabui dunia untuk untuk mengeruk keuntungan. Photo:http://i.ytimg.com/"]
Majalah Charlie Hebdo yang memiliki tradisi menyindir para politisi dan tokoh agama serta Nabi dalam bentuk karton yang vulgar memang sudah banyak diketahui orang.Ulah majalah ini telah mengundang kemarahan berbagai pihak.Namun demikian majalah ini terus berpendapat bahwa aksi mereka merupakan ekspresi kebebasan berekspresi.
Mereka menyadari penuh bahwa tanpa ciri khasnya yang menebar kebencian dan mengolah kemarahan pembacanya, maka majalah ini akan hilang dari peredaran.
Pertanyaannya sekarang, apakah simpati dunia yang demikian banyaknya setelah penyerangan majalah ini akan tetap dianggap sebagai dukungan terhadap kebebasan berekspresi yang telah melewati batas? Ataukah mereka sekarang akan dan mulai sadar jika merekapun telah menjadi korban majalah Charlie Hebdo dengan teknik menggoreng rasa simpati dan mengolah kemarahan untuk mengeruk uang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H