[caption id="" align="aligncenter" width="454" caption="Jenderal Martin Dempsey. Photo: http://usofarn.com/"][/caption]
Rupanya ketegangan politik akhir-akhir ini antara Indonesia dengan Australia sehubungan dengan akan dilaksanakannnya hukuman mati dua anggota kelompok penyelundup heroin kelompok Bali Nine menjadi perhatian khusus Jenderal Martin Dempsey yang merupakan top military officer sekaligus The Chairman of the Joint Chiefs of Staff.
Amerika selama ini memang dikenal sebagai sekutu dan kawan dekat Australia dalam memerangi terorisme dan hal lain yang berhubungan dengan keamanan internasional
Dalam pertemuannya dengan Australian Defence Force Commander di Sydney kemaren, Jenderal Dempsey memperingatkan bahwa hubungan baik Indonesia dan Australia adalah kunci kestabilan wilayah regional.Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa perbaikan hubungan Indonesia – Australia akan membawa kestabilan di wilayah Asia Tenggara.
Hubungan Indonesia – Australia memang memanas setelah Perdana Menteri Australia Tony Abbott "mengaitkan" Australia kepada Indonesia dengan hukuman mati 2 warga Australia yang akan segera dilaksanakan.
Disamping itu sikap Indonesia yang menyatakan bahwa pernyataan PM Abbott tersebut sebagai “undiplomatic” oleh pemerintah Indonesia membuat Australia lebih menahan diri untuk memberikan komentar terbuka tentang hukuman mati ini.
Dalam upaya menurunkan suhu politik ini Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop telah mengklarifikasi pernyataan PM Abbott tersebut dan juga telah menghubungi Wakil Presiden Yusuf Kalla untukmengklarifikasi hal ini.
Menteri luar negeri Julie Bishop dalam pernyataannya kemaren di kantor berita Australia ABC menginginkan agar suhu politik dengan Indonesia yang memanas akhir-akhir ini diturunkan.
Tampaknya keinginan ini diwujudkan dalam bentuk membatasi diri bagi pimpinan Australia untuk tidak memberikan komentar terbuka terhadap kasus hukuman mati ini. Memang dalam minggu ini secara kasap mata hampir tidak ada lagi komentar pejabat Australia tentang hukuman mati ini di media massa.
Sumber : The Australian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H