Mohon tunggu...
Rr Nindi Khoirunisa Azis
Rr Nindi Khoirunisa Azis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang memiliki minat dibidang kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengelola Sampah Rumah Tangga untuk Kesehatan Keluarga

7 September 2024   19:33 Diperbarui: 7 September 2024   19:34 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tahukah Anda bahwa cara kita mengelola sampah di rumah dapat memengaruhi kesehatan keluarga kita? Meskipun terdengar sederhana, pengelolaan sampah yang buruk bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan. Setiap hari, kita menghasilkan sampah dari aktivitas sehari-hari, dan jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini bisa menjadi sumber penyakit dan pencemaran yang merugikan kesehatan kita dan keluarga. 

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012, sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Mengelola sampah rumah tangga adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan. Oleh karena itu, memahami cara mengelola sampah rumah tangga dengan benar sangat penting untuk memastikan kesehatan seluruh anggota keluarga.

Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan seperti penyebaran penyakit, polusi lingkungan, dan kerusakan estetika. Sampah yang menumpuk menjadi sarang bagi serangga dan hewan pembawa penyakit seperti tikus, lalat, dan nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit seperti demam berdarah, leptospirosis, dan diare. 

Sampah yang dibuang sembarangan juga dapat mencemari tanah, air, dan udara yang dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan ekosistem lingkungan. Lingkungan yang pebuh sampah tentu saja akan terlihat kotor dan tidak nyaman untuk dihuni. Sampah rumah tangga umumnya berupa sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) contohnya seperti sisa makanan, kulit buah, sayuran, daun, plastik, kaca, logam, baterai, obat-obatan, bahan kimia rumah tangga (pestisida dan pembersih), serta material yang bisa terurai secara alami maupun bahan-bahan lain yang tidak mudah terurai.

Untuk mengurangi dampak negatif dari sampah, kita bisa menerapkan beberapa langkah pengelolaan sampah yang lebih baik, diantaranya yang pertama mendaur ulang sampah. Pisahkan sampah berdasarkan jenisnya, seperti plastik, kertas, kaca, dan logam. Daur ulang mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir dan mengurangi penggunaan sumber daya baru. Misalnya, botol plastik bekas dapat didaur ulang menjadi barang-barang baru seperti pakaian atau bahan bangunan. 

Langkah yang kedua yaitu pengurangan sampah, mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dengan memilih produk dengan kemasan minimal dan membawa tas belanja sendiri. Misalnya, membeli bahan makanan dalam jumlah besar untuk mengurangi kemasan atau menggunakan wadah makan yang dapat dipakai ulang. Kemudian langkah pengelolaan sampah yang ketiga adalah membuat kompos dari sisa makanan dan limbah tanaman. Kompos ini dapat digunakan sebagai pupuk untuk kebun, mengurangi jumlah sampah organik yang harus dibuang.

 Selain itu, hal ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari sampah organik yang membusuk di tempat pembuangan akhir. Langkah terakhir pengelolaan sampah berbahaya, untuk sampah yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti baterai atau obat-obatan kadaluarsa, pastikan untuk membuangnya di tempat yang disediakan khusus untuk sampah berbahaya. Banyak tempat pengumpulan sampah berbahaya menyediakan fasilitas khusus untuk penanganan yang aman.

Pengelolaan sampah yang efektif adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan. Dengan menerapkan praktik pengelolaan sampah yang baik, kita tidak hanya mengurangi risiko kesehatan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Setiap tindakan kecil dalam pengelolaan sampah dapat memiliki dampak besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. 

Pengelolaan sampah yang efektif juga memerlukan dukungan dari pemerintah dan komunitas. Penyediaan fasilitas daur ulang, program edukasi lingkungan, serta sistem pengelolaan sampah yang efisien akan sangat membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Mengelola sampah rumah tangga dengan baik adalah tanggung jawab setiap individu dan keluarga. Dengan memisahkan sampah, mendaur ulang, dan mendidik anggota keluarga tentang pentingnya kebersihan, kita tidak hanya melindungi kesehatan keluarga tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.

 Dukungan dari pemerintah dan kesadaran kolektif masyarakat juga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi semua orang. Seluruh anggota keluarga perlu diberi edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Anak-anak, misalnya, perlu diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan jenis-jenis sampah. Melibatkan seluruh anggota keluarga dalam pengelolaan sampah sehari-hari juga membantu menciptakan kebiasaan yang baik dan lingkungan yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun