Lihatlah dunia dalam dua bentuk, apa adanya tanpa melibatkan prasangka yang sudah ada sebelumnya, agar sejalan dengan fenomenologi, yaitu kembali ke benda itu sendiri (Zurck zu den Sachen Selbst).
Dengan demikian engkau akan semakin dekat dan raihlah kebijaksanaan itu, melalui kemampuan untuk bersikap sesuai keadaan yang ada. Dari sinilah maka dirimu akan tersadar bahwa ilmu itu berarti, dengannya (ilmu) raga menjadi berpengetahuan sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan, kita menjadi mengetahui kapan harus diam, kapan harus berkata-kata, dan bertindak.
Kebijaksanaan = kemampuan untuk mempertimbangkan aksi dalam berkehidupan secara tepat.
(Dogma Dogma yang Sirna)
Senin 27 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H