Mohon tunggu...
Inovasi

Penerapan Jurnalisme dalam Sosial Media

15 Juni 2016   21:10 Diperbarui: 15 Juni 2016   21:23 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkembangnya pola komunikasi masyarakat membuat perkembangan informasi juga turut mengalami perubahan. Masyarakat yang dulunya berinteraksi dengan sesama melalui percakapan langsung dan verbal kini cenderung menggunakan alat komunikasi seperti handphonedan laptop untuk mengakomodasi kebutuhan komunikasi mereka. Dari situlah topik pembicaraan mereka terjadi. Bahkan dengan semakin majunya teknologi, bentuk komunikasi mereka juga dilengkapi dengan sarana pendukung yang tidak hanya sebatas tulisan melalui teks tetapi juga dapat didukung dengan foto, video, rekaman suara, gif animasi, dan-lain-lain untuk membuktikan kebenaran informasi yang mereka ungkapkan. 

Hal ini dilakukan untuk menghindari hoaxyang terjadi karena dewasa ini informasi begitu mudah disebar dan dipercaya tanpa adanya pihak yang bertanggung jawab. Adalah sosial media yang menjadi perantara dari pertukaran informasi dan komunikasi itu. Sosial media sendiri dapat didefinisikan sebagai sistem digital yang memungkinan seseorang untuk berinteraksi dan bertukar informasi dengan orang lain berdasarkan profil yang ia miliki yang dipajang dalam sosial medianya. Sosial media yang saat ini paling banyak digunakkan antara lain adalah Facebook, Twitter (foto, video, dan teks), serta Instagram (foto, video, dan teks tetapi lebih condong ke foto).

 Berangkat dari hal tersebut, sosial media kini menjadi salah satu situs internet yang paling sering diakses oleh masyarakat. Karena hal itulah, kini jurnalisme juga merambah ke sosial media karena di situ memiliki jumlah khalayak yang banyak untuk dituju. Sosial media dianggap unik karena memiliki beberapa aspek yang kuat untuk menarik audiens. Beberapa di antaranya adalah:

1. cepat: kemajuan internet dan teknologi jelas membantu kecepatan mengakses sosial media di mana saja dan kapan saja.

2. semua orang bisa menjadi editor:    semua orang memiliki hak yang sama dan juga sama-sama bertanggung jawab dengan hal apa yang akan mereka posting.

3. viral: karena keterhubungan satu sama lain, kini semua orang dapat saling membaca apa yang orang lain tulis dan  menyebarkannya.

Salah satu praktek yang terkenal menggunakan sosial media sebagai wadah jurnalisme adalah citizen journalism.Dari situ, pengguna sosial media dapat langsung menuliskan kejadian apa yang mereka lihat dan mewartakannya melalui akun mereka. Dari sini dapat terlihat bahwa sebenarnya fenomena sosial media dapat menaikkan insting khalayak untuk menyebarluaskan suatu hal dan demi kepentingan orang banyak pula. Namun yang perlu diingat adalah bagaimana kita mengelola informasi yang beredar tersebut agar tidak percaya sepenuhnya karena sekarang banyak orang yang juga memanfaatkan hal tersebut untuk menyebarkan berita bohong demi kepentingan dirinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun