Dalam beberapa dekade terakhir, khalayak lebih mengenal media sebagai sebuah sarana yang dapat mengakomodir berbagai informasi yang kemudian berbentuk seperti surat kabar, televisi, film, radio, bahkan fotografi. Namun seiring dengan perkembangan jaman, berbagai jenis media yang dulu kita konsumsi secara konvensional telah berubah dengan munculnya alat-alat elektronik seperti komputer, laptop, smartphone, dan lain sebagainya.
Alat-alat itulah yang kemudian mampu mengakomodir sifat-sifat media di dalam satu wadah saja. Yang menjadi garis bawah sekarang adalah mengenai new media yang telah merubah tatanan media-media konvensional. Apakah new media benar-benar menjadi sebuah revolusi media atau hanya sekedar menjadi tren bias yang dapat hilang dan berulang kembali.
New media sebenarnya bukan hal yang baru dalam ranah komunikasi dan media itu sendiri. Secara perlahan-lahan sejak tahun 1980, komunikasi telah mengalami berbagai perubahan teknologi dari yang awalnya berupa fotografi, berubah menjadi video bergerak di televisi, dari hanya sebuah lembar pengumuman, hingga menjadi surat kabar. Beberapa poin di bawah dapat menjelaskan pergerakan dinamika media:
a. dapat merubah pola industri dunia; dengan berubah dan berkembangnya sebuah media maka pola industrialisasi juga akan berubah karena media memiliki peranan besar di dunia global.
b. proses intensif dari globalisasi; media turut serta dalam perubahan jaman di mana di dalamnya terdapat budaya, ekonomi, sosial, politik, dan lain sebagainya. Semakin mudahnya konten dalam media diakses khalayak, maka semakin mudah pula pertukaran informasi terjadi.
c. perubahan jenis industri; dengan munculnya media, industri yang dulu bergerak di bidang barang dan jasa, perlahan-lahan sudah mulai mengenal jenis industri komunikasi dalam skala besar.
New media yang identik dengan perubahan industri media ke arah yang lebih baik membuat berbagai pihak seperti produser dan konsumen percaya bahwa hal ini akan membawa media dapat bekerja sebagai alat penyampai informasi yang mampu meningkatkan produktivitas dan lebih bermutu lagi. Namun new media juga memiliki banyak arti.
Bagi sebagian orang, new media adalah sebuah perkembangan informasi dan komunikasi melalui internet, bagi sebagian orang lainnya new media dianggap sebagai alat-alat penyalur komunikasi mulai dari digital televisi, komputer, laptop, konsol permainan, dan lain lain. Hal itu dianggap lumrah karena keterbaruan dalam sebuah medium memiliki arti yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, beberapa ciri-ciri perubahan media konvensional adalah:
a. bertambahnya teknologi dalam jenis-jenis media komunikasi seperti film, televisi, bahkan game.
b. khalayak yang dulunya hanya bersifat sebagai konsumen di media konvensional, kini juga mampu berkontribusi dalam penyebarluasan informasi. Contoh: blog, Twitter, citizen journalism.
c. perluasan ranah jangkauan komunikasi yang dapat masuk ke dalam sektor-sektor industri lainnya.
Kehadiran new media yang dibantu oleh perkembangan teknologi yang pesat memang membantu khalayak dalam mengakses informasi kapan saja dan di mana saja. Sebagai contoh, konvergensi media bukanlah hal baru lagi bagi masyarakat luas. Kini, khalayak tidak perlu menonton televisi untuk menyaksikan gambar bergerak atau membawa setumpuk buku untuk dibaca. Cukup dengan kehadiran internet dan gadget, kini segala jenis media dapat dinikmati hanya dalah satu medium saja.
Real time video dapat diakses melalui Youtube, buku-buku bacaan tersimpan rapi di e-book, koran dapat dibaca melalui e-paper, demikian juga dengan film, bacaan, lagu, dan lain sebagainya yang dapat dibeli secara online salah satunya melalui layanan iTunes Store. Hal ini menyebabkan teknologi memiliki peranan besar dalam perkembangan media.
Kehadiran new media pada dewasa ini hanyalah merupakan salah satu batu loncatan perkembangan informasi dan juga globalisasi yang menyeluruh pada khalayak luas. Sesuai dengan pertanyaan di atas, new media merupakan perubahan permanen dari media konvensional itu sendiri yang juga dapat merubah cara pandang dan perilaku khalayak penikmatnya yang juga akan dapat berubah seiring dengan perkembangan teknologi di masa depan.
Â
Sumber: Lister, Martin. et all. 2009. New media: a critical introduction. New York: Routledge.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H