Mohon tunggu...
Rizky Rahmadhani
Rizky Rahmadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Biology Student at Universitas Indonesia

Biology student at University Of Indonesia that interest in human resource, human thoughts, and self confidence. Has a dream of becoming a sociopreneur and content creator.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Kebahagiaan Melalui Sharing is Caring

30 Desember 2020   22:18 Diperbarui: 30 Desember 2020   22:36 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Thanks banget kii, kalo lu ngga share, anak fisika gaakan tau”

“Kikyy, bener banget sumpah!!! Banyak banyakin posting kayak begini dong”

“Suka banget sama bagian akhirnya, tercerahkan akan sesuatu dan jadi mau tergerak dengan apa yang kita punya saat ini. cihuyy!”

Tiga kalimat di atas diberikan oleh teman-teman saya melalui fitur direct message Instagram pada pertengahan tahun ini. Ketiga kalimat tersebut merupakan tiga dari beberapa reaksi teman-teman saya terhadap sesuatu yang saya bagikan di Instagram dan blog. Pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita semua untuk tetap di rumah memang membuat saya lebih aktif mempublikasikan banyak konten. Seluruh konten yang saya publikasikan umumnya merupakan beberapa aktivitas keseharian saya, hal-hal yang membuat saya merasa senang, antusias, dan optimis, dan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan diri. 

Beberapa teman saya sejauh ini banyak memberikan reaksi positif terhadap konten-konten yang saya publikasikan. Reaksi positif disini seperti mereka menjadi lebih semangat, lebih optimis, lebih berani menjadi dirinya sendiri, dan tidak merasa sendirian karena ternyata ada orang lain, yaitu saya yang memiliki pengalaman atau sudut pandang yang sama sepertinya. Saya selalu tersenyum saat membaca reaksi-reaksi tersebut, secara tidak langsung membuat saya juga lebih merasa semangat dan lebih percaya diri. Siapa sangka hanya melalui sebuah konten berisi tulisan sederhana menghasilkan pengaruh yang sangat baik?

Dampak dari Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, tidak terlepas Indonesia, memang memberikan kelumpuhan pada banyak hal, seperti rasa semangat, optimis, dan percaya diri. Tingkat semangat, optimis, dan percaya diri yang terganggu, berperan besar pada terusiknya rasa bahagia di tiap diri masing-masing individu. Hal tersebut dapat tercermin pada meningkatnya masalah kesehatan mental selama pandemi Covid-19. Salah satu masalah kesehatan mental yang cukup banyak terjadi selama pandemi Covid-19 ini adalah tingginya proporsi depresi, kecemasan, dan stress, hal ini berdasarkan pernyataan dari Dr. dr. Hervita Diatri, SpKJ(K). Selain itu, rasa semangat, optimis, dan percaya diri yang terganggu, juga menyebabkan banyak orang merasa insecure terhadap dirinya sendiri. Insecure karena merasa tidak berdaya di tahun ini akibat pandemi menghambat sebagian besar harapan dan impiannya, sehingga tidak jarang yang di tahun ini merasakan kegagalan yang besar. Lagi-lagi insecure mempengaruhi seseorang untuk merasa bahagia.

Hal Sederhana untuk Menebar Kebaikan dan Kebahagiaan

Tentu kita semua mengetahui fakta ini, fakta mengenai pandemi Covid-19 yang merenggut semangat dan kebahagiaan banyak orang, fakta mengenai pandemi Covid-19 yang menyebabkan tingginya masalah kesehatan mental. Sekilas, seolah-olah kita tidak dapat menjadi bagian dari solusi dalam rangka berkontribusi menyantuni orang lain untuk merasa semangat, optimis, dan percaya diri kembali. Saya pun sempat berpikir seperti itu. Sempat berpikir rasanya mustahil untuk membantu seseorang kembali ceria tanpa harus bertemu langsung.

Namun, melihat reaksi positif dan penuh antusias dari teman-teman saya mengenai beberapa hal yang saya bagikan di media sosial, akhirnya saya tahu apa yang harus saya lakukan. Saya tersenyum saat menyadarinya, ternyata kita dapat menebar kebaikan dan kebahagiaan secara online di masa-masa pandemi ini hanya dengan hal-hal sederhana seperti berikut:

  • Membagikan cerita inspiratif yang penuh semangat atau penuh kepercayaan diri melalui media sosial yang kita miliki. Cerita inspiratif tersebut bisa berupa pengalaman pribadi kita atau kisah orang lain yang kita temukan pada sumber tertentu.
  • Selain cerita inspiratif, kita juga bisa membuat konten-konten yang fokus pada topik-topik pengembangan diri.
  • Terakhir, kita juga dapat membagikan kutipan-kutipan inspiratif yang dapat dari berbagai sumber yang dapat membuat rasa semangat dan optimis terisi kembali.

Apabila merasa kesulitan atau tidak merasa cukup waktu untuk membuat sendiri konten-konten mengenai tiga hal di atas, kita bisa melakukannya hanya dengan melakukan publikasi ulang dari konten-konten yang sudah ada dan kita hanya perlu mencantumkan kredit  saat melakukan publikasi ulang.

Saya mendapatkan respon seperti ini “Thanks banget kii, kalo lu ngga share, anak fisika gaakan tau” saat saya membagikan antusiasme saya di Instagram karena pihak fakultas memberikan voucher gratis untuk mengikuti kursus online bersertifikat di sebuah platform online course bergengsi internasional. Namun ternyata masih ada satu jurusan yang tidak mengetahui informasi tersebut, sehingga saat teman saya yang berasal dari jurusan tersebut melihat cerita saya di Instagram ia langsung cepat-cepat menghubungi pihak fakultas untuk mendapatkan kesempatan belajar. Pada akhirnya ia senang dan bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk mengikuti kursus online bersertifikat mengenai topik yang ia suka dengan voucher gratis tersebut.

Sedangkan respon “Kikyy, bener banget sumpah!!! Banyak banyakin posting kayak begini dong” saya dapatkan saat saya melakukan publikasi ulang suatu konten. Konten tersebut menjelaskan bahwa tidak apa-apa ketika kita mendapati suatu hari yang tidak positif dan penuh kegagalan, hal tersebut wajar dan yang kita butuhkan hanyalah menerimanya dengan baik.

Kemudian, untuk respon yang ini “Suka banget sama bagian akhirnya, tercerahkan akan sesuatu dan jadi mau tergerak dengan apa yang kita punya saat ini. cihuyy!” saya terima setelah saya membagikan cerita mengenai pengalaman saya mencoba hal yang benar-benar baru, yaitu mengikuti konferensi online. Dalam cerita tersebut saya membagikan antusiasme saya terhadap apa yang saya pelajari saat saya mengikuti konferensi online tersebut.

Dari reaksi-reaksi tersebut, saya sangat senang ketika teman-teman saya pun ikut antusias dan semangat saat membaca hal-hal yang saya bagikan.

Kebahagiaan Nyata Dibalik “Sharing Is Caring”

Sharing is caring, sebelumnya, saya sempat bingung dengan istilah tersebut. Saya sempat bertanya-tanya bagian mana dari sharing yang membantu menebarkan kebahagiaan.  Kini saya berhasil menemukan jawaban dari kebingungan  saya tersebut melalui reaksi dari teman-teman saya terhadap banyak hal yang saya publikasikan, tiga diantaranya seperti yang saya jelaskan pada paragraf sebelumnya. Mungkin selama ini banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa cerita-cerita kita yang menyiratkan unsur-unsur kebahagiaan, ketika dibagikan walaupun hanya melalui sosial media, sangat berkontribusi untuk meningkatkan rasa semangat dan optimis pada diri orang lain. Bahkan saat kita hanya mengutip atau membagikan ulang suatu tulisan sederhana yang penuh makna sehingga kita pun ikut merasa bahagia, itu cukup untuk membuat orang lain merasakan kebahagiaan yang sama.

Tentu definisi kebahagiaan yang diraih setiap orang akan berbeda, ada yang bahagia karena ternyata ia tidak merasa sendirian dalam mengalami sesuatu, ada yang bahagia karena merasa termotivasi kembali, atau ada yang bahagia karena mendapatkan informasi mengenai peluang untuk mempelajari suatu hal. Walaupun setiap orang menyerap rasa bahagia secara berbeda-beda, tetap saja berkontribusi dalam menginisiasi hadirnya rasa bahagia, adalah suatu kebaikan tak tertandingi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun