Mohon tunggu...
Rr Elmira Setyawan
Rr Elmira Setyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa S1 Farmasi Universitas Airlangga

Perkenalkan nama saya Rr. Elmira Setyawan atau biasa dipanggil Lala.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Challenge TikTok yang Merenggut Nyawa

21 Juni 2022   12:25 Diperbarui: 21 Juni 2022   12:42 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: iNews.id, searchenginejournal.com

Tiktok merupakan sebuah platform media sosial dan video yang memungkinkan pengguna membuat, menulis, dan berbagi klip video pendek dengan filter dan pengiring musik. Pengguna juga dapat menambahkan komentar dan menyukai video yang diunggah oleh pengguna lain. 

TikTok mengalami lonjakan popularitas hampir empat tahun setelah diluncurkan. Berdasarkan data dari Insider Intelligence, Tiktok memiliki 755 juta pengguna aktif bulanan pada tahun 2022. Di Indonesia sendiri, Tiktok sangat digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Banyaknya pengguna Tiktok menyebabkan banyak tren yang bermunculan di platform tersebut.

Akhir-akhir ini, banyak diberitakan remaja tewas ketika membuat konten Tiktok yang berbahaya. Beberapa tren Tiktok yang membahayakan antara lain 'Blackout Challenge' atau juga dikenal sebagai 'Choking Challenge'. 'Blackout Challenge' merupakan tantangan menahan napas sampai pingsan karena kekurangan oksigen. 

Menurut Dr. Nick Flynn, "yang sebenarnya terjadi di otak ketika kekurangan oksigen, sebanding dengan ketika seseorang tenggelam, mati lemas, atau mengalami serangan jantung. Kerusakan otak bisa terjadi jika kekurangan suplai oksigen ke otak lebih dari tiga menit, dan kematian bisa terjadi jika kekurangan oksigen lebih dari lima menit." 

Sudah banyak nyawa anak-anak yang direnggut hanya karena meniru tren 'Blackout Challenge' ini. Selain itu, ada 'Challenge Malaikat Maut', yaitu aksi menghadang truk yang sedang melaju di jalan raya dan seolah-olah akan ditabrakan, namun orang tersebut harus keluar dari jalur dan menghindari tabrakan. Tren tersebut tentunya sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.

Video tren yang membahayakan ini justru mendapat banyak perhatian publik dan dibagikan secara luas di TikTok. Melihat banyaknya views dan like yang didapat dari video tersebut, banyak pengguna terutama anak-anak mengikuti tren tersebut berharap video yang diunggahnya viral dan masuk FYP. Alih-alih mendapat kesenangan, tren tersebut malah menjadi duka.

Kenapa tren membahayakan itu dapat muncul di FYP Tiktok?

FYP atau For Your Page merupakan salah satu fitur Tiktok yang berisi halaman rekomendasi konten video yang didasarkan pada sejumlah faktor, seperti riwayat video yang telah dilihat dan disukai. Menurut TikTok, konten yang muncul di FYP didasarkan pada apa yang disukai pengguna berdasarkan informasi aktivitas Anda saat menggunakan aplikasi TikTok, daripada yang sedang populer atau viral. 

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa konten challenge membahayakan tersebut muncul di FYP karena adanya interaksi terhadap konten-konten yang serupa. 

Anak-anak dan remaja terkadang masih belum bisa memilah sesuatu yang baik untuk mereka dan yang seharusnya mereka hindari. Mereka menganggap konten tersebut seru dan menantang. Hal ini memicu keinginan mereka untuk mengikuti tren tersebut tanpa memikirkan konsekuensinya.

Sebagai orang dewasa khususnya orang tua, sudah selayaknya lebih bijak dalam mengawasi penggunaan media sosial pada anak. Masih banyak konten yang mengedukasi dan bermanfaat di Tiktok. Seperti dua sisi mata uang, media sosial memiliki sisi baik dan buruk. 

Hal ini bergantung pada penggunanya. Jika digunakan dengan baik akan memberikan manfaat, namun jika tidak bijak dalam menggunakan maka akan berdampak buruk pada penggunanya. Jangan hanya karena tren yang sedang viral, nyawa menjadi taruhannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun