Mohon tunggu...
Rinto Prayogi
Rinto Prayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang anak dengan satu mimpi untuk sejuta manusia

Terlahir dengan bahu dan tulang punggung yang kuat untuk berusaha sendiri

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Meninggalkan Kebiasaan Buruk dan Membangun Kebiasaan Baik

7 Februari 2022   07:54 Diperbarui: 7 Februari 2022   08:22 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Terkadang kita ingin sekali beranjak dari kebiasaan buruk menuju kebiasaan baik. Kita selalu berangan-angan untuk melakukan kegiatan produktif di esok hari, kita terus membayangkan seharian penuh dengan kegiatan yang terstruktur dan bermanfaat bagi diri kita. Kita terus membayangkan sampai hari itu tiba kita terus beralasan "aku belum siap, aku perlu waktu untuk memulainya, mungkin esok hari". Tanpa sadar kita sudah membangun kebiasaan yang terus mengakar yakni 'Menunda' kita selalu menunda untuk melakukan kegiatan yang produktif. Memang benar tanpa kita sadar tubuh kita memilih untuk menghemat energi daripada mengeluarkannya. Kita lebih memilih rebahan dibanding harus berolahraga selama 10menit, kita lebih memilih berselancar bebas di media sosial daripada harus membaca buku. Semua kegiatan produktif yang kita bayangkan memang menguras energi kita, sehingga tubuh memberi sinyal agar kita tetap berhemat dan tidak kehabisan energi. Namun, bukan berarti kebiasaan itu tidak dapat diubah. Ketika kamu ingin sekali bangun pagi, tetapi setiap harinya kamu malah tidur larut malam. kamu sebenarnya bukan kesulitan untuk tidur lebih awal tetapi kamu sulit untuk lepas dari Smartphone mu ketika waktu tidur, kamu terus scrolling hingga tak terasa adzan subuh sudah berkumandang. Kamu harus paham hal apa saja yang ternyata mengganggumu untuk melakukan kebiasaan baik, ketika kamu tahu bahwa smartphone dan media sosial mu menghalangimu untuk tidur lebih awal. Maka hal yang harus kamu lakukan adalah mematikan smartphone mu dan menjadikannya tak terlihat dihadapanmu, kamu bisa menaruhnya di meja atau bahkan menaruhya diruangan lain. Banyak hal yang mendistraksi kita dari apa yang sebenarnya ingin kita lakukan, kamu perlu membuatnya tidak terlihat dihadapanmu. Sama seperti ketika kamu ingin berhenti merokok, kamu tidak bisa hanya dengan mengatakan "maaf saya berhenti merokok" dihadapan teman yang memberikan sebatang rokok kepadamu. Kamu perlu benar-benar pergi dari tempat itu dan tidak melihat temanmu merokok. Ketika saya ingin membaca buku maka hal yang saya jauhkan adalah smartphone saya ia begitu mengganggu bunyi notifikasinya membuat saya penasaran siapa yang sedang memberikan pesan kepada saya. Sebelum saya mengambil buku terlebih dahulu saya mematikan notifikasi dan memindahkan smartphone saya keruangan lain. Jadi ketika kamu ingin meninggalkan kebiasaan buruk cobalah untuk membuatnya tidak terlihat dihadapanmu, jika itu adalah suatu tempat maka kamu perlu untuk tidak pergi ketempat itu. Lebih mudah menghindari suatu godaan dibandingkan kamu harus menahan godaan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun