Mohon tunggu...
Rinto Prayogi
Rinto Prayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang anak dengan satu mimpi untuk sejuta manusia

Terlahir dengan bahu dan tulang punggung yang kuat untuk berusaha sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bodoh Tak Mau, Belajar pun Segan

24 November 2020   07:58 Diperbarui: 24 November 2020   08:01 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar tak mau Bodoh pun segan

Oleh R. Prayogi

Awal semester kau lalui

Begitu banyak hal yang kau lewatkan

Mulai dari sang surya menapakan gemilau cahaya

Hingga sang rembulan yang menerangi gelapnya malam

Begitu banyak waktu yang terbuang

            Hanya karena canda dan tawa mu

            Yang menghiasi hari-hari mu

            Tak pernahkah terlintas di benakmu

            Bahwa Canda dan Tawa belum mampu membawa kebahagiaan

            Kebahagiaan untuk dirimu dan untuk orang tua mu

Hari demi hari kau lewati

Hanya kau isi dengan bermain

Tanpa ada rasa untuk terus menimba ilmu

Sudah tertinggal jauh, barulah kau ingin mengejar

Jari Jemarimu yang tak pernah lepas

            Dari kutukan sang benda pintar

            Siapa dia yang pintar

            Dia adalah gawai yang tiap hari kau gunakan

            Ketika kawan-kawanmu membuka lembar kitabnya

            Kau malah asik membuka permainanmu

Kini baru kau ingin menggali semuanya

Ketika kawanmu sudah menapaki hasilnya

Baru kau ingin menggali semuanya

Aku tak bermaksud mengecewakanmu

Tapi sebenarnya kau sudah tertinggal

            Kau tertinggal jauh dengan kawanmu

            Karna kau begitu candu dengan santai

            Jika hanya bersantai tujuanmu

            Maka kebodohanlah teman mu

            Namun itu tak bermakna banyak

Kau masih bisa, kau masih sempat, kau masih punya peluang

Yakinlah pada dirimu, Pecutlah semangatmu

Karena sebenarnya tak ada yang namanya terlambat

Tak ada yang namanya terlambat untuk menimba ilmu

Siapkan Tali pengaitmu, Siapkan Embermu

Agar ketika Kau mengangkatnya dari sumur pendidikan

Yakinlah, begitu banyak air kehidupan yang kau dapati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun