Mohon tunggu...
Raden Pucuk Pinus
Raden Pucuk Pinus Mohon Tunggu... -

Hadir dimuka bumi 25 tahun yang lalu. Saat ini giat belajar tentang CSR serta menjalankan program CSR di sebuah perusahaan pertambangan di Indonesia. Berusaha mendorong Corporate untuk menerapkan konsep Triple Bottom Line pada bisnisnya untuk menjaga keseimbangan Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Hobby menulis yang dituangkan dalam Kompasiana serta www.csrbusinessindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tahu Sumedang, Enak dan Murah!

23 Mei 2010   06:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:02 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_147920" align="alignleft" width="250" caption="http://id.wikipedia.org/wiki/Tahu_Sumedang"][/caption] Tahu merupakan makan sehari-hari masyarakat kita. Tiap daerah mempunyai ciri yang kahas dalam mengolah tahu. Tahu yang paling terkenal adalah Tahu Sumedang yang berasal dari daerah Sumedang, Jawa Barat. Kita dapat dengan mudah menemukan Tahu Sumedang di seluruh pelosok Nusantara. Cita rasa Tahu Sumedang yang luar biasa itu tidak terlepas dari perjalan rakam jejak yang luar biasa, sehingga Tahu Sumedang bisa menjadi makan nasional. Rekam Jejak Tahu Sumedang Rekam jejak Tahu Sumedang bermula dari kreativitas yang dimiliki oleh istri Ongkino, yang memang semenjak awal sebagai orang yang pertama kali memiliki ide untuk memproduksi Tou Fu (dari bahasa Tionghoa, Hokkian "tau hu", yang berarti sama) yang lambat laun menjadi berubah nama menjadi "Tahu". Tahun demi tahun, Ongkino beserta istri tercinta terus menggeluti usaha mereka hingga sekitar tahun 1917 anak tunggal mereka Ong Bung Keng menyusul kedua orang tuanya ke tanah Sumedang. Bung Keng kemudian melanjutkan usaha kedua orang tuanya yang sampai keduanya memilih kembali ke tanah kelahiran mereka di Hokkian, Republik Rakyat Cina. Melalui alih generasi Ong Bung Keng, anak tunggal Ongkino, terus melanjutkan usaha yang diwariskan dari kedua orang tuanya hingga akhir hayatnya di usia 92 tahun. Di balik kemasyhuran tahu Sumedang ada pula kisah yang berbau mistik, seperti apa yang diceritakan cucu dari Ongkino, Suryadi. Sekira tahun 1928, konon suatu hari tempat usaha sang kakek buyutnya, Ong Bung Keng, didatangi oleh Bupati Sumedang, Pangeran Soeria Atmadja yang kebetulan tengah melintas dengan menggunakan dokar dalam perjalanan menuju Situraja. Kebetulan, sang Pangeran melihat seorang kakek sedang menggoreng sesuatu. Pangeran Soeria Atmadja langsung turun begitu melihat bentuk makanan yang amat unik serta baunya yang harum. Sang bupati, Pangeran Soeria Atmadja kemudian bertanya kepada sang kakek, "Maneh keur ngagoreng naon? (Kamu sedang menggoreng apa?)". Sang kakek berusaha menjawab sebisanya dan menjelaskan bahwa makanan yang ia goreng berasal dari Tou Fu China. Karena penasaran, sang bupati langsung mencoba satu. Setelah mencicipi sesaat, bupati secara spontan berkata "Enak benar masakan ini! Coba kalau kamu jual, pasti laris!", dengan wajah puas. Tak lama setelah kejadian ini, Tahu Sumedang digemari oleh penduduk Sumedang dan kemudian sampai ke seluruh Indonesia. Sumber Klik SINI Cara Buat Tahu Sumedang Menurut cerita pabrik tahu pertama di Sumedang ada di Jl. Jati no 11 Sumedang milik Ong Bung Keng. Proses pembuatan tahu Sumedang tergolong mudah. Mula-mula kedelai direndam selama 2 jam, kemudian digiling. Setelah itu dicampur dengan sedikit air. Setelah air merata kemudian direbus kurang lebih 5 menit dengan menggunakan api yang cukup panas. Sesudah itu ditaruh dalam tahang, kemudian diberi bibit dan baru dimasukkan ke dalam cetakan (dipres) selama 3 menit guna memberi bentuk tahu. Setelah 3 menit berlalu kemudian dimasukkan ke dalam kotak berukuran sisi 0,5 m dengan tinggi 7 cm, dan kemudian siap dipasarkan. Sumber Klik SINI Enak dan Murah lagi Rasa Tahu Sumedang yang khas di luar garing dan gurih, didalam lembut dan basah, lebih nikmat lagi di cocol dengan sambel yang khas atau dengan cabe rawit mentah, jadi maknyus dech. Harga Tahu Sumedang siap dimakan di jual dengan harga sekitar Rp 250-350 ber bijinya, sungguh sangat murah banget.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun