Mohon tunggu...
Rozzy Ahmad
Rozzy Ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK

Terlahir di Pemalang pada 7 Januari 1982, alumni Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang angkatan 2002, sekarang bekerja di SMK Dwija Praja Kota Pekalongan sebagai Tenaga Pengajar Teknik Mekanik Otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merencanakan Pembelajaran Berdiferensiasi untuk SMK

23 Februari 2023   07:33 Diperbarui: 23 Februari 2023   07:48 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan upaya untuk memnuhi kebutuhan belajar Murid dalam pembelajaran. Aspek kebutuhan belajar Murid meliputi Aspek Kesiapan Belajar, Aspek Minat Belajar dan Aspek Profil Belajar Murid. 

Setiap Murid mempunyai kebutuhan belajar yang berbeda-beda, sehingga sebagai guru langkah awal sebelum merencanakan pembelajaran sebaiknya melakukan identifikasi kebutuhan murid, setelah itu menentukan strategi diferensiasi yang akan digunakan dan menntukan strategi penilaianya.

Mengidentifikasi kebutuhan merid dapat dilakukan dengan banyak cara, misalkan melakukan tes awal untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan murid, melakukan pengamatan saat murid mengerjakan tugas, memberikan pertanyaan-pertanyaan sebelum mulai pembelajaran, menggali informasi dari rekan guru dan banyak sekali langkah-langkah lain untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar Murid. 

Setelah kita tahu kebutuhan belajar murid langkah selanjutnya adalah dengan menentukan strategi pembelajarannya. Strategi pembelajaran berdiferensiasi yang dapat dilakukan meliputi Diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Diferensiasi konten merupakan pendekatan pemenuhan kebutuhan murid berdasarkan perbedaan bentuk penyampaian konten materi pelajaran. 

Diferensiasi proses  dilakukan berdasarkan bagaimana murid dapat menerima pemahaman bermakna dalam materi pembelajaran sedangkan diferensiasi produk merupakan strategi pembelajaran dengan memberikan kebebasan kepada murid untuk memilih penyajian hasil pekerjaanya sesuai keinginan Murid.

Pada modul sebelumnay (modul 1) kita sudah memahami bahwa Murid adalah individu yang mempunya cipta rasa dan karsa. Ki Hajar Dewantara menyampaikan Guru ibarat Petani yang menanam benih jagung. 

Guru sebagai petani dan murid sebagai benih jagung yang mempunyai karakter yang berbeda-beda, ada benih yang mudah tumbuh dilahan kering adapula benih yang harus diairi secara intensif. 

Guru bertanggung jawab menciptakan lingkungan yang sesuai dengan karakter murid, layaknya petani yang menyediakan lahan untuk benih yang akan ditanamnya. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan bentuk tanggung jawab kita untuk memenuhi kebutuhan murid dalam belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun