Mohon tunggu...
Rozy 12410044
Rozy 12410044 Mohon Tunggu... -

Nama: Fahrur Rozi\r\nAlamat: Mojokerto, Kec. Trowulan\r\nLulusan: SMA Ar-Risalah Lirboyo, Kediri\r\n\r\nUiniversitas: UIN Maliki Malang\r\nTgl Lahir: 18-09-1994\r\n\r\nHobi: Anime, menggambar, Main PES\r\nStatus: Masih SIngle... (belum punya cewek).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ancaman-Ancaman Terhaadap Validitas

4 Juni 2015   11:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Ada sejumlah ancaman pada validitas yang biasanya membuat orang mempertanyakan hasil ? outome yang disimpulkan oelh peneliti: apakah hasil tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor utama, atau justru ada intervensi peneliti di dalamnya. Untuk itu para peneliti kualitatif harus mengidentifikasikan beberapa hal yang berpotensi mengancam validitas bebrapa hal yang berpotensi mengancam validitas dalam eksperimennya. Setelah berhasil diidentifikasi peneliti harus merancang dan mengantisipasi sedemikian rupa agar ancaman-ancaman ini tidak lagi muncul atau setidaknya dapat diminimalisasi. Terdapat dua jenis ancaman validitas: ancaman dalam dan ancama luar.

Ancaman internal : dapat berupa prosedur-prosedur eksperimantasi, traetment, pengalaman-pengalaman dari para partisipan yang mengancam kemampuan peneliti untuk menarik kesimpulan-kesimpulan yang tepat dari data penelitian. Ancaman eksternal: biasanya muncul ketika peneliti menarik kesimpulan-kesimpulan yang seharusnya berasal dari data sampel, namun ia justru menariknya dari orang-orang lain, tempat-tempat lain, atau kondisi masa lalu dan masa depan.

Ancaman terhadap Validitas Internal

Jenis Nacaman

Deskripsi

Tindakan Responsif

Sejarah

Seiring berjalannya waktu selama penelitian, ada banyak peristiwa bermunculam yang sering kali mempengaruhi outcome yang tidak diharapkan

Peneliti dapat meminta kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk merasakan peristiwa2 yang sama

Seleksi

Para partisipan yang memiliki skor tinggi dipilih sebagai objek penelitian. Tentu saja skor-skor mereka sangat mungkin berubah selama penelitian. Tidak heran jika skor2 yang tinggi ini seaktu2 bisa merosot menjadi rata2

Peneliti dapat memilih para prtisipan yang tidak memiliki skor2 yang tinggi untuk teliti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun