Mohon tunggu...
Mohamad Rozkit Bouti
Mohamad Rozkit Bouti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Trying Everything

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Jenis Kepribadian Menurut Sigmund Freud: Id, Ego, dan Superego

12 April 2023   04:00 Diperbarui: 12 April 2023   04:01 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini, mungkin diantara kita banyak yang mempertanyakan, mengapa kita atau orang lain bisa bertingkah laku jahat? Baik? Nakal? Humoris? Dan banyak pertanyaan lainnya tentang asal---usul kepribadian manusia.

Tingkah laku bisa diartikan dengan serangkaian proses gerak anggota tubuh secara kompleks dengan menjalin keterhubungan untuk menghasilkan fungsi gerak atau emosi. Tingkah laku bisa dikategorikan dalam kondisi spontan dan ada yang terkondisikan.

Walaupun sebenarnya, perilaku yang spontan hadir dari berbagai proses pengalaman dilakukan secara berulang, sehingga menghasilkan sebuah perilaku yang menjadi spontan atau tanpa perlu dikondisikan.

Pada bagian ini kita akan coba sharing tentang pemahaman Sigmund Freud selaku tokoh psikologi yang terkenal tentang konsep kepribadian.

Mengenal Anak Ideologis Sigmund Freud: Id, Ego, dan Superego

Untuk mereka yang belajar tentang Psikologi pasti sangat tidak asing lagi dengan Sigmund Freud, apalagi dengan konsep kepribadiannya tentang id, ego, dan superego. Freud yang berasal dari Austria ini dikenal dengan kajian Psikoanalisisnya. Latar belakangnya adalah seorang dokter di Universitas Wina. Namun, seiring berjalannya waktu ia mulai memfokuskan riset ke arah tingkah laku manusia. Hal ini memunculkan berbagai pendapat tentang kepribadian manusia.

Berikut jenis kepribadian manusia menurut Sigmund Freud:

Id menjadi kebutuhan dasar manusia selayaknya dorongan kuat sebagai sifat alamiah manusia, sehingga bisa disebut sebagai insting bawaan individu. Prinsip id didasarkan pada prinsip kesenangan manusia, sehingga bisa dikatakan berbagai hal yang sifatnya kesenangan datang dari id atau pleasure principle.

Ego dapat dikatakan sebagai bagian diri individu yang berhubungan langsung dengan kondisi kenyataan atau realita. Karena berhubungan dengan sosial, maka ego menjadi landasan untuk menyesuaikan keinginan dengan realitas yang ada, sehingga kontrol yang jelas berada di tangan individu.

Superego berkaitan dengan prinsip batasan atau norma yang dipahami oleh individu. Norma tersebut membatasi individu untuk melakukan hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran orang tua atau lingkungan masyarakat. Karena pengaruh norma atau aturan yang ada di masyarakat membentuk konsep berpikir dan bertindak dalam menjalani kehidupan individu.

Melihat dari ketiga aspek pembentukan kepribadian individu di atas, maka terlihat bahwa yang menjadi mediatornya adalah ego. Ego berada di tengah-tengah antara id dan superego, sehingga menghasilkan keputusan yang sesuai dengan individu.

Kita coba mencontoh dengan:

Id : Saat seorang pria menyukai seorang wanita, tentu ada rasa ingin memiliki wanita tersebut. Keinginan kuat untuk memiliki gadis tersebut merupakan dorongan/insting.

Superego : Sedangkan menurut aturan atau norma di dalam keluarga melarang untuk menjalin hubungan pacaran, karena mengingat beberapa kekhawatiran dan pertimbangan.

Ego : Mengambil keputusan dengan, untuk sekarang mungkin bisa berteman terlebih dahulu, karena melihat kondisi belum mapan, belum siap mental, dan pertimbangan lainnya. Dan untuk rasa sukanya kepada wanita akan tetap ada, tapi menunggu saat yang tepat untuk menjalani ke hubungan yang lebih serius.

Sekarang sudah menangkap maksudnya?

Ketiga konsep kepribadian ini berjalan secara terus menerus, entah sadar ataupun tidak sadar. Makanya diawal tadi dikatakan bahwa konsep kepribadian merupakan hal yang kompleks dan saling menjalin ketersambungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun