Patgulipat Aktivis Kampus Setempat

Hei Mahasiswa!

apa kamu sudah menghadiri kelas pagi tadi?

kok mudah sekali titip presensi tiap hari?

bagaimana jika Ibu dan Bapakmu tahu,

bila kau tiap hari sibuk merancang konsolidasi

dan demo di depan kantor-kantor aparat sipil

alih-alih serius menjalani masa studi,

hasil jerih payah Bapak di ladang

dan Ibu yang selalu makan sisa lauk hari kemarin?

Hei Mahasiswa!

apa kamu sudah tidur cukup minggu ini?

kok mudah sekali tersulut emosi,

apalagi jika ada yang menyampaikan kritik,

kelihatannya wajahmu pahit sekali.

santai lah sedikit, mahasiswa

jangan kau sulap kritik yang datang menjadi meja perdebatan

itu bukan waktunya menunjukkan resistensi argumen kepada kawan seperjuangan!

Hei Mahasiswa!

apa kamu tak letih bersandiwara?

kok cerdas sekali dalam mengumpat para pejabat,

sedang kau pernah tergabung dalam sindikat untuk 

meminta suntikan dana dari kelompok yang dipertayakan ideologinya?

serasa pahlawan dalam suksesi program kerja,

padahal kau sama saja dengan Pakde dan Bude berdasi yang kau demo tiada henti

bukankah praktik KKN juga bermula dari hal-hal kecil, mahasiswa?

Hei Aktivis!

ya, kau bangga betul dipanggil seperti itu

satu sisi, niatmu memanglah mulia

menjadi agen perubahan dengan langkah yang begitu ajeg

menyuarakan suara-suara yang terbungkam,

menuntut keadilan yang tak kunjung dominan di kehidupan masyarakat

namun, ingat kah, kau itu Mahasiswa?

renungkanlah pertanyaan itu

sudahkan kau bijak menempatkan dirimu selama ini, mahasiswa?

Ayolah, mahasiswa

ini malam senin

tinggalkan tumpukan buku mengenai birokrasi itu, mahasiswa

tidurlah cepat,

agar bisa hadir di kelas esok pagi

tanpa pikiran kacau dan kelesuan yang biasa kau tampangkan selama ini

kuliahlah yang benar, mahasiswa

jadi aktivis bukanlah sebuah dosa,

namun bijaklah lagi dalam menempatkan diri ke depannya

makan dan tidur cukuplah, mahasiswa.