Mohon tunggu...
Rozikul khair
Rozikul khair Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Orang kaya yang sesungguhnya adalah orang yang selalu Berbahagia dan kunci Kebahagiaan adalah Bersyukur dan Ikhlas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Positif Pemahaman Gender terhadap Pemberdayaan Perempuan di Desa

24 Juni 2024   21:30 Diperbarui: 24 Juni 2024   22:48 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gender adalah perbedaan yang nampak antara laki-laki dan perempuan, dilihat dari nilai dan tingkah laku. Gender adalah cara pandang atau persepsi manusia terhadap perempuan atau laki-laki yang bukan didasarkan pada perbedaan jenis kelamin secara kodrat biologis.

Jadi, gender dan jenis kelamin adalah dua hal berbeda, karena jenis kelamin merupakan sifat alamiah, sedangkan gender adalah peran dan fungsinya dibentuk oleh keadaan di masyarakat.  Gender pada hakikatnya lebih menekankan pada aspek maskulinitas dan feminitas seseorang dalam budaya tertentu.

Pemberdayaan perempuan meruapakan suatu hal yang harus terwujud, karena seperti yang kita lihat bersama, berbagai tempat, perempuan telah menjadi pilar pembangunan sosial dan ekonomi. Namun, peran perempuan selalu mendapatkan pengakuan yang tidak seharusnya. Perempuan juga di dalam islam di sebutkan sebagai, madarsah pertama untuk anak-anaknya. Jadi perestasi anak-anak bangsa yang kita lihat hari ini adalah buah atau hasil dari perempuan.

Gender Dalam Pemahaman Masyarakat Desa

Gender dalam segala aspek kehidupan masyarakat desa, memahami gender yang tidak sesui dengan gender. Fakta yang kita lihat bahwa banyak perempuan yang kedudukannya lebih rendah daripada laki-laki, perempuan selalu di nomer duakan, di anggap lemah, dan lain sebagainya.

Tidak jarang dalam kehidupan berumah tangga, terkhusus di lingkungan pedesaan masih banyak terjadi kekesaran dan pelecehan terhadap perempun. Seperti ketika perempuan hendak ingin berjalan melewati sekumpulan laki-laki, perempuan selalu di ganggu, ketika perempuan hendak ingin memanjat pohon perempuan selalu di olok-olok. Karena yang melatar belakangi itu semua adalah kurangnya pemahaman masyarakat.

Masyarakat beranggapan bahwa gender itu, tidak jauh beda dengan jenis kelamin. Perempuan tidak boleh melakukan peran yang dilakukan oleh laki-laki. Anak laki-laki dilarang untuk main masak-masakan karena di anggap itu adalah permainan khusus untuk perempuan, sebaliknya perempuan juga dilarang untuk bermain sepak bola, karena itu adalah permainan anak laki-laki.

Pada umumnya bias gender juga menempatkan perempuan pada posisi lemah sehingga perempuan lebih sering mengalami ketidak adilan. Terkhusu di dalam kehidupan masyakat desa yang masih keliru dalam membedakan gender itu sendiri. Budaya patriarki selalalu mendarah daging dalam budaya masyakat desa. Yang bisa dan cocok menjadi pemimpin adalah laki-laki.

Padahal perempun juga berhak mendapatkan itu semua. Perempuan berhak mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki. Tapi pemahaman yang masih mebudidaya dalam masyarakat desa adalah perempuan tidak cocok berpendidikan tinggi, perempuan ujung-ujungnya mengerjakan perjaan rumah tangga,cuci piring, dan menjaga anak.

Pentingnya Pemahaman Gender untuk Pemberdayaan

Penting sekali untuk memberikan pemahaman tentang gender untuk perkembangan perempuan dalam kehidupan masyarakat desa. Dengan masyarakat mengetahui dan paham terkait dengan kesetaraan gender, akan memutuskan rantai ketidak adilan terhadap perempuan di desa.

Perempuan berhak mendapatkan apa yang di dapatkan oleh laki-laki. Kerena perempuan adalah rantai peradaban. Budaya-budaya yang di singgung di atas adalah budaya yang pada dasarkan akan membangun pendidasan, kekerasan, dan ketidak adilan atas perempuan.

Segala bentuk kekeliruan akibat kurangnya pemhaman masyarat, tidak lagi akan terjadi ketika masyrakat sudah mengetahui dan paham terkait dengan gender. Perempuan yang sebelumnya tidak di percaya untuk menempuh pendidikan tinggi karena pada akhirnya akan terjun sebagai ibu rumah tangga saja, tidak akan terjadi bahkan, laki-laki dan perempuan akan setara dalam pandangan masyarakat.

Dampak Positif Pemahaman Gender untuk Pemberdayaan

Perubahan besar, akan nampak ketika pandangan masyarakat tepat dalam memandang gender, seperti pengembangan perempuanpun. Ada beberapa dampak positif menurut kaca mata penulis, ketika pemahaman masyarakat benar terhadap gender.

Pertama, Lahirnya Generasi-generasi Berkualitas. Perempuan akan menjadi seorang ibu dan ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya. Jadi, untuk mencetak generasi yang berkualitas di perluakan pendidik yang berkualitas pula. Dengan perempuan menjadapatkan pendidikan yang tinggi seperti laki-laki pada umumnya maka, akan lahir generas-genrasi yang berkualitas.

Kedua, Pengurangan Tingkat Kesenjangan Sosial. Di atas sudah kita lihat bentuk kesenjangan yang terjadi pada perempuan. Jadi, Dengan memberdayakan perempuan, dapat mengurangi tingkat kesenjangan sosial, seperti kesenjangan akan gender dan akses terhadap sumberdaya.

Untuk itu, mari sama-sama kita memberikan pandangan dan pemahaman gender terhadap masyarakat, terkhusus yang ada di desa-desa. Agar supaya, budaya-budaya yang akan menghadirkan ketidaksetaraan gender tidak terjadi lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun