Tidak semua anak terlahir sempurna. Ada orang yang lahir normal, ada orang yang terlahir cacat, bisa berupa cacat fisik, mental, psikis atau sosial, yang disebut anak berkebutuhan khusus. Berbagai jenis anak berkebutuhan khusus meliputi Anak tunanetra, tunarungu, tunadaksa, autisme tunagrahita dalan lain sebagianya. Dalam tulisan ini penulis akan membahas tentang salah satu kelainan pada anak berkebutuhan khusus yaitu Anak yang memiliki keterbelakangan mental atau yang disebut dengan Anak tunagrahita . Pada salah satu jenis anak berkebutuhan khusus ini hampir tidak diketahui oleh orang-orang. Â
Sebelum kita masuk ke pembahasan lebih lanjut , kita harus mengetahui terlebih dahulu Siapa itu Anak tunagrahita ?
Anak tunagrahita adalah Sebutan bagi anak yang memiliki kemampuan intelektual dan kognitifnya berada dibawah rata-rata orang pada umumnya. Kondisi seperti ini biasanya terdeteksi sejak masa anak-anak. Berikut ini adalah karakteristik anak tunagrahita sebagai berikut :
1.Mampu didik
Mampudidik merupakan pendidikan yang digunakan untuk mengelompokkan tunagrahita dalam kategori  ringan. Tunagrahita ringan disebut sebagai debil. Kelompok ini memiliki IQ antara 68-52 menurut skala Binet, Anak tunagrahita dalam kategori ini masih bisa belajar membaca, menulis, dan berhitung sederhana.
2.Mampulatih
Anak tunagrahita mampu latih dikategorikan imbecile,Skor IQ nya 25-50), adalah anak tunagrahita yang memiliki kecerdasan sedemikian rendahnya sehingga tidak mungkin untuk mengikuti program yang diperuntukkan bagi anak tunagrahita mampu didik. Beberapa keterampilan anak tunagrahita dapat dilatih dan perlu diperkuat, yaitu belajar mengurus diri sendiri, belajar menyesuaikan diri dengan rumah atau lingkungan, dll. Jadi, anak tunagrahita mampu latih berarti anank tunagrahita yang hanya dapat dilatih untuk mengurus diri sendiri melakukan kegiatan sehari-hari, dan melakukan kegiatan sosial sesuai dengan kemampuannya.
3.Mampurawat
Anak tunagrahita mampu rawat adalah klasifikasi anak tunagrahita yang paling berat. Tunagrahita paling berat disebut idiot, Skor IQnya 0-25, adalah anak tunagrahita yang memiliki kecerdasan sangat rendah sehingga tidak mampu mengurus diri sendiri atau sosialisasi. Untuk mengurus diri sendiri sangat membutuhkan orang lain dengan kata lain, anak tunagrahita mampu rawat adalah anak tunagrahita yang membutuhkan perawatan sepenuhnya sepanjang hidupnya, karena ia tidak mampu terus hidup tanpa bantuan orang lain.
Menurut pandangan agama islam Anak tunagrahita tetaplah makhluk ciptaan Allah SWT, Dengan kesempurnaan pada dirinya yang telah Allah berikah. Sebagaimana dalam Qs. Attin ayat 4 yaitu :
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik mungkin."
Anak dengan kelainan perkembangan merupakan takdir Allah dan Allah yang menciptakannya. Tidak ada ciptaan Allah yang gagal, anak-anak cacat mental dengan kebutuhan khusus tidak termasuk ciptaan yang gagal. Keistimewaan mereka adalah penghitungan waktu Yaumul nanti. (Perhitungannya tidak memperhitungkan shalat, aurat atau puasa). Allah SWT akan mengganti penderitaanmu di dunia ini dengan kebahagiaan di akhirat. Allah selalu memberikan yang terbaik di setiap takdir.
Anak yang memiliki kemampuan intelektual yang rendah akan mengalami kesulitan dalam hal menerima apa yang dikomunikasikan dan diajarkan kepadanya, sehingga anak tunagrahita sulit untuk mempelajari norma-norma yang ada dan berlaku di lingkungan sosialnya. Maka dari itu Anak tunagrahita akan mengalami masalah dalam hal berinteraksi yaitu kesulitan dalam bergaul dengan kelompok dan individu di sekitarnya. Hambatan yang dialami anak tunagrahita dalam interaksi sosial antara lain keterbatasan dalam menangkap isi bahasa, kurangnya kontrol emosi, dan peniruan tindakan yang tidak kritis.
Dengan demikian, dari hambatan-hambatan yang dialami oleh anak tunagrahita memerlukan layanan pendidikan khusus dalam proses pembelajarannya. Anak tunagrahita ringan dapat bersekolah di SLB-C, sedangkan anak tunagrahita sedang dapat bersekolah di SLB-C1, Selain bersekolah di ) Â Sekolah Khusus (Sekolah Luar Biasa bagian C dan C1/SLB-C,C1). Anak tunagrahita juga dapat bersekolah di Pendidikan inklusif. Layanan pendidikan inklusif diselenggarakan pada sekolah reguler. Anak tunagrahita belajar bersama-sama dengan anak reguler, pada kelas dan guru/pembimbing yang sama.
Selain layanan pendidikan khusus yang menjadi wadah bagi anak penyandang disabilitas tunagrahita. Kita juga sebagai masyarat harus berperan dalam membangun masyarakat yang inklusi, sebagai bentuk dukungan kepada Anak penyandang disabilitas dan berkebutuhan khusus yaitu dengan cara kesetaraan dalam masayarakat, setiap masyarakat dalam kelas yang sama, kemudian saling membantu,bekerja sama, saling merangkul dan menghormati dalam setiap perbedaan.
Demikianlah sekilas tulisan tentang Anak tunagrahita,yang dapat penulis sampaikan. semoga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan redaksi kata maupun kalimat diatas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H