Mohon tunggu...
Rozikoh Assanusi
Rozikoh Assanusi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

INTROVERT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat dengan Anak Berkebutuhan Khusus (Tunagrahita)

27 Januari 2023   15:08 Diperbarui: 27 Januari 2023   15:12 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak dengan kelainan perkembangan merupakan takdir Allah dan Allah yang menciptakannya. Tidak ada ciptaan Allah yang gagal, anak-anak cacat mental dengan kebutuhan khusus tidak termasuk ciptaan yang gagal. Keistimewaan mereka adalah penghitungan waktu Yaumul nanti. (Perhitungannya tidak memperhitungkan shalat, aurat atau puasa). Allah SWT akan mengganti penderitaanmu di dunia ini dengan kebahagiaan di akhirat. Allah selalu memberikan yang terbaik di setiap takdir.

Anak yang memiliki kemampuan intelektual yang rendah akan mengalami kesulitan dalam hal menerima apa yang dikomunikasikan dan diajarkan kepadanya, sehingga anak tunagrahita sulit untuk mempelajari norma-norma yang ada dan berlaku di lingkungan sosialnya. Maka dari itu Anak tunagrahita akan mengalami masalah dalam hal berinteraksi yaitu kesulitan dalam bergaul dengan kelompok dan individu di sekitarnya. Hambatan yang dialami anak tunagrahita dalam interaksi sosial antara lain keterbatasan dalam menangkap isi bahasa, kurangnya kontrol emosi, dan peniruan tindakan yang tidak kritis.

Dengan demikian, dari hambatan-hambatan yang dialami oleh anak tunagrahita memerlukan layanan pendidikan khusus dalam proses pembelajarannya. Anak tunagrahita ringan dapat bersekolah di SLB-C, sedangkan anak tunagrahita sedang dapat bersekolah di SLB-C1, Selain bersekolah di )  Sekolah Khusus (Sekolah Luar Biasa bagian C dan C1/SLB-C,C1). Anak tunagrahita juga dapat bersekolah di Pendidikan inklusif. Layanan pendidikan inklusif diselenggarakan pada sekolah reguler. Anak tunagrahita belajar bersama-sama dengan anak reguler, pada kelas dan guru/pembimbing yang sama.

Selain layanan pendidikan khusus yang menjadi wadah bagi anak penyandang disabilitas tunagrahita. Kita juga sebagai masyarat harus berperan dalam membangun masyarakat yang inklusi, sebagai bentuk dukungan kepada Anak penyandang disabilitas dan berkebutuhan khusus yaitu dengan cara kesetaraan dalam masayarakat, setiap masyarakat dalam kelas yang sama, kemudian saling membantu,bekerja sama, saling merangkul dan menghormati dalam setiap perbedaan.

Demikianlah sekilas tulisan tentang Anak tunagrahita,yang dapat penulis sampaikan. semoga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan redaksi kata maupun kalimat diatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun