Mohon tunggu...
Achmad Rozianto
Achmad Rozianto Mohon Tunggu... -

Saya adalah anak ke2 dari 5 bersaudara, pengangguran yang taat beribadah dan berbakti kepada kedua orangtua

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cinta Ditolak Dulur Tambah Banyak

8 Agustus 2015   13:27 Diperbarui: 8 Agustus 2015   13:52 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

salah satunya ada peribahasa mengatakan "cinta ditolak, dukun bertindak", entah itu pernah ada di kehidupan nyata atau hanya di sinetron sinetron.  pertanyaannya "apakah masih ada yang seperti itu di jaman yang serba berkembang seperti sekarang ini?"

lepas dari masalah ada atau tidaknya, saya sangat tidak sepaham dengan peribahasa tersebut jika benar benar ada di kehidupan nyata. Seperti orang tak beriman saja.

 

untuk itu mari kita terapkan "CINTA DITOLAK, DULUR TAMBAH BANYAK",  jadikan sang target yang pernah menolak kita tetap jadi sahabat baik, karena dengan tetap menjadikan mereka sahabat, persaudaraan akan tercipta.

jangan sekalipun membencinya, teman temannya bahkan keluarganya, kecuali jika anda type orang yang memang tidak suka bergaul.

Fakta yang sering terjadi, mereka yang pernah ditolak akan mnunjukkan sikap yang lain dari biasanya kepada "sang penolak cinta", kebanyakan akan bersikap acuh tak acuh dan bisa jadi timbul rasa benci, karena emosi meluap ketika ingat pernah DITOLAK CINTANYA.


Tips: 

  • Jadikanlah sang penolak cinta tetap sebagai sahabat bukan sebagai orang yang dibenci.
  • kalau si penolak yang acuh duluan, tetaplah bersikap baik (dengan batas sewajarnya) jangan membalasnya.
  • kalau dia kelihatan risih dengan sikap anda, hindari dia(demi kebaikan anda di mata teman temannya) dengan catatan tidak memutuskan hubungan sahabat. 

salam kompasianer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun