Mohon tunggu...
Rozi Arie
Rozi Arie Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"The Historical Context of International Communication"

23 September 2018   20:14 Diperbarui: 23 September 2018   20:21 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama          : Mohammad Rozi Arie Praja

Nim            : 1600030077

Kelas          : B

Mata Kuliah         : International Communication

 Suatu kemajuan di peradaban yang besar pasti memilki sistem pendorong dalam kemajuan tersebut. Banyak aspek dapat memajukan suatu era agar mengalami perubahan di banyak bidang seperti kesehatan, politik, ekonomi, sosial, pendidikan serta pemerintahan. Salah satunya yang dapat merubah dan memajukan suatu peradaban tersebut yaitu komunikasi. 

Dimana komunikasi merupakan proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga bisa dipahami dengan mudah. Seperti diera Globalisasi saat ini banayak orang, komunikasi merupakan satu diantara beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya era Globalisasi. Hal ini bisa terjadi karena pasatnya perkembangan komunikasi itu sendiri. 

Bahkan ada yang menyebutkan bahwa komunikasi merupakan "penemuan yang revolusioner" di era globalisasi. hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti ditemukannya radio, televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Selama berkembangnya komunikasi yang awalnya komunikasi antar sesama individu hanya dimengerti oleh suatu bangsa saja sehingga untuk berkomunikasi dengan bangsa yang lainnya tidak bisa maka muncullah suati sistem komunikasi yang dapat dimengerti tidak hanya penduduk lokal tetapi antar bangsa yang disebut komunikasi internasional.

            Pandangan komunikasi internasional yang berfokus pada interaksi antarnegara, sekarang ini sudah dianggap  klasik atau konvensional. Ditemukannya teknologi informasi dan komunikasi yang baru, interaksi antarindividu dan antarbangsa yang sudah berubah, terutama dalam bisnis dan budaya, telah melahirkan banyak aspek dalam komunikasi internasional. Aktor negara dalam hubungan antarbangsa sekarang ini bukan lagi satu-satunya aktor penting. Dalam era globalisasi dewasa ini, aktor bukan negara (non-state actors) cukup memberi peran yang strategis dan penting. Bahkan ada kalanya lebih penting daripada faktor negara sendiri. Kasus runtuhnya Uni Soviet, runtuhnya tembok Berlin atau jatuhnya Tunisia, Mesir dan Lybia, terjadi hanya gara-gara kegaduhan politik lewat internet.  Akibatnya, terjadilah pergeseran pemahaman dan makna yang memandang komunikasi internasional dalam lingkup yang lebih luas. 

Komunikasi internasional merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam perubahan dunia sampai era sekarang ini. Selama peradaban berlangsung dari zaman manusia belum mengenal teknologi sampai dengan kehidupan manusia sangat bergantung pada teknologi. Bermula dari kerajaan ke kerajaan jaringan komunikasi mulai terhubung, dari kerajaan Persia, Yunani, dan Romawi ke jaringan komunikasi Inggris yang efisien sangat penting untuk pengenaan otoritas kekaisaran, serta untuk perdagangan dan perdagangan internasional yang menjadi landasannya. Disanalah cikal bakal komunikasi internasional mulai terbuka sebagai penghubung komunikasi antar bangsa. Begitu pula jaringan dan teknologi komunikasi merupakan kunci bagi mekanisme pemerintah terdistribusi, kampanye militer, dan perdagangan.

Komunikasi sebagai disiplin ilmu, memilki objek formal dan materi yang membedakannya dengan ilmu sosial lainnya (Winangih -- Syam,2003). Selain itu, esensi objek formal, objek materi atau fokus kajian adalah menunjukakan karakter keilmuan (Siregar, 1996). Meskipun ilmu komunikasi memiliki fokus kajian yang membedakannya dengan ilmu sosial lainnya, perkembangan realitas manusia dan ilmu sosial sudah sedemikian rupa sehingga sulit mencari garis batas antar ilmu. Bahkan, antara ilmu sosial dan eksak sudah banyak pertautan.

Bermula pada kekaisaran Persia merupakan kerajaan yang pertama dalam menyampaikan pesan menggunakan metode komunikasi seperti dalam memperluas Kekaisaran Persia dari Danube ke Indus, dapat mengirim berita dari ibu kota ke provinsi dengan cara barisan orang-orang yang berteriak-teriak ditempatkan di ketinggian. Dulu dunia barat menyebut Iran itu adalah Persian, yang merupakan bagian dari sejarah sebuah kawasan luas yang dikenal dengan sebutan Iran Raya. 

Iran Raya atau Persia Raya membentang dari Anatolia, Bosforus, dan Mesir di sebelah barat sampai ke perbatasan dengan India Kuno dan Syr Darya di sebelah timur, serta dari Kaukasus dan Stepa Eurasia di sebelah utara sampai ke Teluk Persia dan Teluk Oman di sebelah selatan.  Pada 1935 untuk penyebutan nama Persian sudah tidak diberlakukan lagi karena banyak pertimbangan aspek yang harus menuntut untuk terjadinya perubahan tersebut. Transmisi semacam ini 30 kali lebih cepat daripada menggunakan pelari. Dan pada De Bello Gallico Julius Caesar (100-44 SM) melaporkan bahwa Galia, dalam menggunakan suara manusia, dapat memanggil semua prajurit mereka untuk berperang hanya dalam tiga hari. Menggunakan api di malam hari dan asap atau cermin di siang hari disebutkan dalam teks-teks kuno, dari Perjanjian Lama ke Homer. Sementara banyak penguasa, termasuk polis Yunani, menggunakan prasasti untuk informasi publik, menulis menjadi sarana yang lebih fleksibel dan efisien untuk menyampaikan informasi jarak jauh ke Roma, Persia, dan Khan Agung Cina semuanya menggunakan tulisan dalam sistem pengumpulan-informasi dan penyebaran, menciptakan berbagai sistem pos dan pengiriman resmi.

Beralih ke perkembangan komunikasi di belahan bumi lainnya, seperti dekrit Kaisar Kaisar India, yang ditulis di atas batu pada abad ketiga SM, ditemukan di Asia Selatan, dari Afghanistan hingga Sri Lanka dan para penulis tulisan memiliki tempat yang menonjol di rumah tangga kerajaan. Selama periode Mughal dalam sejarah India, para tvaqi'a-nawis (penulis baru) dipekerjakan oleh raja-raja untuk menilai mereka tentang kemajuan di kekaisaran. Dan juga baik penunggang kuda maupun pelari pengiriman mengirimkan berita dan laporan. Di Cina, Dinasti T'ang (618-907) menciptakan publikasi tulisan tangan resmi, ti pao atau 'surat kabar resmi' yang menyebarkan informasi kepada elit dan pada periode Ching (1644-1911) biro berita swasta bermunculan yang menyusun dan menyebarkan berita resmi dalam bentuk cetakan yang dikenal sebagai Ch'ingpao (Smith, 1979).

Perkembangan komunikasi begitu pesat perkembangannya membuat peradaban dunia dari tahun ke tahun berubah. Dalam bidang seperti pendidikan, ekonomi, pemerintahan maupun kesehatan mengalami peningkatan perkembangan yang signifikan. Seperti pada bidang ekonomi melalui komunikasi internasional pertumbuhan ekonomi di Asia sangat tumbuh dengan baik ditambah dengan dibukanya jalur sutra dalam pengiriman barang -- barang yang akan diantarkan di beberapa negara di Asia bahkan Eropa menjadi lancar. Dalam penggunaan bahasa bahasa inggris berperan penting dalam keberhasilan ini. Tak lepas juga dari peran kerajaan Inggris dimana merupakan kerajaan yang besar dalam bidang pelayaran lautnya sehingga mereka dapat mengembangkan dan menyebarkan bahasa tersebut. Bahasa inggris memang merupakan bahasa yang besar di dunia karena yang menggunakan bahasa tersebut adalah beberapa negara adikuasa yang berperan penting dalam perkembangan dunia seperti Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Melihat perkembangan komunikasi tersebut tak lepas juga dalam peristiwa perang dunia dimana alat komunikasi merupakan hal yang penting dalam menjalankan tugas. Telegraph, surat, radio dan beberapa bangsa pada saat itu juga menggunakan hewan seperti burung merpati dalam menyampaikan pesan ke sekutu mereka maupun anggota mereka sendiri. Maka dari itu komunikasi internasioanal merupakan penemuan yang sangat besar dan berarti untuk masa sekarang dan seterusnya karena dari hal itu dapat dipetik elemen yang dapat menjalin keakbraban antar negara lain, mensosialisasikan kebijakan dan program suatu negara, bekerja sama dengan negara lain, dapat saling membantu satu sama lain antar bangsa sampai dengan dapat melakukan pencitraan.

Sumber Referensi

  • Buku International Communication dari Daya Kishan Thussu
  • Jurnal Common | Volume 1 Nomor 2 | Desember 2017
  • Vol 5, No 1 (2004),  Trenggono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun