Pagi ini hujan.
Aku berangkat sangat pagi, seperti hari biasanya.
Berbekal kopi dan sebungkus roti keju, supaya dinginnya pagi tak terasa terlalu sepi.
Bulir hujan yang turun, membentuk visual dramatis di seluruh sisi kaca mobil. Estetik.
Berputar Musik-musik melankolis dengan ritme pesimistis. Entah, rasanya sesuai bagi mereka yang bekerja keras, entah untuk siapa dan kenapa.
Segigit roti yang ternyata kejunya secuil, harus diikuti seruput kopi supaya tak terlalu hambar.
Setengah melamun; Kususun apa-apa yang harus dikejar hari ini. Akhir tahun membuat semua berlarian lebih liar.
Separuh terjaga; Ada kantuk, tapi jangan sampai berujung diserempet motor atau malah mencium tiang listrik.
Selewat waktu, tepat setelah terang tiba dan bunyi klakson mulai meronta-ronta, sampai aku di tujuan.
Mari. Selamat pagi.
Seri tulisan "Dariku" akan menyajikan bacaan dengan nuansa buku harian. Ragam kontennya lebih kepada pengalaman keseharian, tanpa keseragaman tema. Mengalir saja.
Tentunya ditulis dengan gaya sendiri. Meski kekurangan disana-sini, semoga tetap bisa dinikmati.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H