Briket arang telah menjadi pilihan populer sebagai bahan bakar alternatif dalam memasak, baik di rumah tangga maupun di industri makanan. Namun, tahukah Anda bahwa di balik kepraktisan penggunaannya, terdapat analisis kandungan kimia yang penting untuk dipahami? Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam mengenai kandungan kimia dalam briket arang serta dampaknya terhadap penggunaan sehari-hari.
Komposisi Bahan Baku
Briket arang umumnya terbuat dari campuran arang halus, bahan perekat seperti tepung tapioka atau pati, serta zat lain seperti molase atau lignin. Komposisi ini mempengaruhi sifat-sifat briket arang, termasuk kepadatan, kestabilan panas, dan emisi asap saat pembakaran.
Kandungan Karbon
Salah satu komponen utama dalam briket arang adalah karbon. Kandungan karbon yang tinggi meningkatkan efisiensi pembakaran, menghasilkan panas yang kuat dan stabil. Briket arang dengan kandungan karbon yang baik cenderung memiliki waktu pembakaran yang lebih lama dan menghasilkan lebih sedikit residu.
Kadar Air
Kadar air dalam briket arang juga mempengaruhi kualitasnya. Briket arang dengan kadar air rendah cenderung lebih mudah menyala dan menghasilkan panas yang lebih intens. Pengeringan yang tepat pada tahap produksi briket arang penting untuk mencapai kadar air yang optimal.
Kandungan Abu
Setelah pembakaran, briket arang meninggalkan abu sebagai residu. Kandungan abu ini dapat bervariasi tergantung pada jenis kayu dan proses pembuatan briket arang. Kandungan abu yang rendah menandakan efisiensi pembakaran yang lebih baik.