2. Menilai kompetensi untuk bersaksi
Psikolog berperan jika memang dibutuhkan oleh hakim. Tugasnya tersebut adalah melakukan modifikasi dari beberapa prosedur yang biasanya digunakan untuk orang dewasa.
3. Mempersiapkan anak untuk bersaksi
Psikolog memiliki peran mempersiapkan anak untuk bersaksi di pengadilan yaitu membuat anak senyaman mungkin dan mengurangi stres di dalam ruangan.Â
Cara tersebut contohnya adalah memperbolehkan anak duduk di lantai, membuat ruangan lebih rileks, dan memperbolehkan anak membawa mainannya ke dalam ruangan asal tidak mengganggu jalannya sidang.
4. Bersaksi sebagai saksi ahli
Setiap pihak terkait bisa saja menjadikan psikolog forensik sebagai saksi ahli. Dalam hal ini, peran psikolog forensik sebagai saksi ahli adalah untuk menjelaskan kondisi psikologis anak, baik sebagai saksi ahli yang melakukan pemeriksaan atas anak maupun tidak (Kusumowardhani, 2017).
5. Menilai Dugaan Anak
Psikolog berperan menilai dugaan yang disampaikan oleh orang yang melaporkan, dengan menggunakan teknik wawancara pada korban.
Kasus pelecehan seksual pada anak ini banyak terjadi dimana-dimana, namun sedikit yang terlaporkan. Hal ini dapat terjadi karena baik itu orang tua maupun masyarakat luas, masih tabu akan bahayanya pelecehan seksual pada anak.Â
Selain itu, masyarakat luas terutama orang tua zaman dahulu, masih menganggap perilaku tersebut sebagai hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang pada anak kecil. Kemudian, penyebab yang tidak kalah penting lainnya adalah banyak yang ketika akan melaporkan kasus tersebut malah terhambat dikarenakan kurangnya bukti yang konkrit.