Mohon tunggu...
Rozana Vatkhi
Rozana Vatkhi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Hanya Betina, yang melawan kerasnya dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rose

1 Oktober 2021   22:13 Diperbarui: 1 Oktober 2021   22:16 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perlahan aku mulai melupa, entah apa lupa yang aku maksud aku kembali lupa. 

Mulai hal kecil, hingga hal-hal besar perlahan ku lupa. Disudut kedai kopi, yang entah aku lupa apa yang terputar lagu waktu itu, aku terduduk dalam waktu yang lama. 

Perasaan ku pada saat itu aku hanya saja tidak ingin pulang, hanya ingin duduk terdiam memandangi beberapa orang berbincang. Sederhana, aku hanya ingin mendengarkan orang berbicara. Lucu bukan, tapi itu sepertinya cukup untukku hari itu. 

Lagi, hari-hari itu terulang lagi. 

Beberapa orang lagi-lagi menegaskan diri ini, bahwa diri ini sendiri. Seberapa kau membentuk keramaianmu, kau itu sendiri, katanya. Tersentak, hingga air tak tertelan dan nyangkut dilangit-langit tenggorokan. 

Apa maksud dari ucapan itu, mengapa ia begitu menekankan bahwa diri ini sendirian. 

Aku suka keramaian, walau bukan aku yang menciptakan itu. Aku suka bersama orang-orang, walau mereka tidak membersamaiku. Hahaha begitu tawaku, sepertinya. Kan aku lupa. 

Beberapa waktu lalu, aku merasa hati begitu lemah, hingga air mata mampu mudah mengeluh. Bukannya hari tetap akan berlalu? Bukannya langit akan terus tersenyum? 

Kemarin sepertinya tawa begitu keras terasa dalam hujan yang begitu deras. 

Guntur pun membersamai tawaku. Sekali lagi, aku tidak sendirian. Walau aku kehabisan cara, bagaimana untuk pelangi menjadi kawanku. 

Kini dalam gelapnya pagiku, ku senjakan fajarku. 

Ku akhiri, jika memang pagi adalah kewarasan, aku akan kembali terlelap. Mungkin dalam beberapa waktu kedepan, kau akan ingat bahwa Rose penuh dengan duri dan ia mudah mati.

-Roz 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun