Mohon tunggu...
Rozanatul Mutoifah
Rozanatul Mutoifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar/mahasiswa

“I don’t know why they call it heartbreak. It feels like every other part of my body is broken too.”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Bimbingan dan Konseling Bagi Remaja (Upaya Pencegahan Terhadap Perilaku Menyimpang)

31 Desember 2022   11:57 Diperbarui: 31 Desember 2022   12:06 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Fase remaja merupakan fase yang bisa dikatakan sebagai fase yang sangat indah, karena pada fase inilah remaja mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan segala macam perubahan akan mulai muncul baik dari segi emosional, psikologis, dan biologisnya akan mengalami perubahan. Selain itu fase remaja juga dikatakan sebagai fase yang sangat mengkhawatirkan, karena pada fase inilah rasa ingin tahu remaja semakin meningkat, mereka kebanyakan menginginkan sesuatu yang diluar talar pemikiran orang dewasa bisa dibilang fase remaja ini biasanya selalu ingin mencoba hal-hal yang menurut mereka menarik dan yang belum mereka coba. Hal ini jika remaja melancarkan aksinya dalam hal kejelekan tentunya remaja nantinya akan berkembang dengan dikelilingi dengan hal yang tidak baik, dan juga sebaliknya jika remaja melancarkan aksinya dalam hal kebaikan dia akan selalu dikelilingi dengan orang yang mempunyai etika, norma, dan nilai yang baik pula.

Kata kunci: Bimbingan dan Konseling, Remaja, Perilaku Menyimpang

Abstract

The adolescent phase is a phase that can be said to be a very beautiful phase, because it is in this phase that adolescents experience the transition from childhood to adulthood and all kinds of changes will begin to appear both in terms of emotional, psychological and biological changes. In addition, the adolescent phase is also said to be a very worrying phase, because it is in this phase that the curiosity of adolescents increases, they mostly want something that is beyond the understanding of adults, you can say that this adolescent phase usually always wants to try things that they think are interesting and which they haven't tried. This is if teenagers carry out their actions in terms of ugliness, of course, teenagers will later develop surrounded by things that are not good, and vice versa if teenagers carry out their actions in terms of goodness, they will always be surrounded by people who have good ethics, norms and values.

Keywords: Guidance and Counseling, Teenager, Deviant Behavior

Pendahuluan

            Fase remaja ialah fase tranformasi dari masa anak-anak menuju pada masa dewasa. Hal ini menjadikan remaja tidak memiliki tempat yang jelas, dimana mereka tidak mau digolongkan sebagai anak-anak namun juga belum relative matang bila dimasukkan pada kategori orang dewasa. pada hal ini mereka tidak memperkenankan jika diperlakukan seperti anak-anak, namun mereka juga belum bisa beradaptasi seperti layaknya orang dewasa saat bertindak dilingkungan sekitarnya. Remaja harus menekuni kebisaan berperilaku dan sikap baru untuk mengambil alih perilaku dan dan sikap yang telah ditinggalkan. Jika remaja berkepribadian seperti anak-anak, ia akan dibimbing untuk berbuat sesuai umurnya. Namun jika remaja berupaya berkepribadian seperti orang dewasa, ia kerap kali dituduh terlalu besar dan dimarahi sebab berupaya bertindak seperti orang dewasa. Sebenarnya remaja diinginkan bisa meninggalkan kecondongan, tidak bisa menerima kekalahan, bisa dikatakan disepanjang perlaihan ini dengan penuh tanggung jawab, bisa dimaknai bahwa remaja tidak akan beraksi secara kekanak-kanakan.

            Pada hakikatnya manusia pada usia berapapun dan pada fase apapun tentunya akan menghadapi beberapa permasalahan, cumin yang membedakan adalah difase remaja seringkali mereka mempunyai yang mungkin bisa di katakana masalah sepele tetapi remaja selalu bertingkah berleebihan seakan-akan masalah yang ia hadapi sangat berat, karena mereka belum tahu betul bagaimana cara menyikapi suatu permasalahan yang ia hadapi tentunya dari hal ini remaja sangat tidak  memungkinkan untuk dikatakan sebagai dewasa.

            Namun, disisi lain remaja sudah mampu membedakan mana hal yang baik dan mana hal buruk tetapi mereka belum siap untuk menerima segala konsekuensi yang ia peroleh Ketika memutuskan sebuah permasalahan, hal ini remaja juga tidak dapat dikatakan sebagai anak-anak karena remaja sudah mampu memahami nilai-nilai yang baik dan yang tidak baik.

     Remaja mempunyai beberapa karakteristik salah satunya yaitu, penampilan reflectivity atau condong untuk berpikir mengenai hal apa yang terjadi pada pikiran diri seseorang dan memahami dirinya sendiri. Banyak sekali remaja yang menilai apakah dirinya cocok bergaul dengan teman yang seperti ini, apakah teman-teman nyaman berteman dengan dirinya, dan masih banyak lagi perbandingan yang seringkali mereka rasakan. Namun remaja juga sudah mulai mampu meraba siapa dirinya, sudah mampu mengenal siapa dirinya walaupun belum mengenal secara utuh, hal ini akan berdampak pada remaja antara apa yang dia pikirkan, dilihat, dan dia lakukan akan tidak sinkron. Dengan bekal intelektual yang dimilikinya remaja mulai mampu mengambil keputusan yang ia kehendaki namun ada juga sisi buruknya bahwa remaja masih takut untuk mempertanggung jawabkan hal yang sudah ia putuskan, dalam hal ini remaja maasih belum siap untuk menerima konsekuensi dari setiap Tindakan yang ia lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun