Mohon tunggu...
Rozana Fakhrunnisa
Rozana Fakhrunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Psikologi

Never give up on your dreams!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Tatap Muka PAUD - TK di Era New Normal

26 Oktober 2021   16:29 Diperbarui: 26 Oktober 2021   16:34 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sentra bermain peran: masak-masakan (Dokpri)

Seperti yang kita tahu bersama bahwa terdapat banyak sekali keluhan dari orang tua mengenai pembelajaran secara daring. Tidak hanya orang tua murid SD sampai SMA yang mengeluhkan hal demikian, orang tua murid PAUD -- TK Pelangi Nusantara 12 Semarang juga mengeluhkan hal yang sama. "Saya itu kan kerja, jadi kalau untuk pembelajaran anak secara daring tidak mungkin bisa, karena saya senggang di malam hari dan anak sudah tidur. Sementara tugas-tugas dikirimkan melalui orang tua," ujar salah satu orang tua murid.

Para guru dari TK Pelangi Nusantara 12 Semarang pun juga merasa kewalahan di awal-awal pandemi Covid-19. Pembelajaran daring dirasa tidak efektif untuk anak-anak, terlebih anak-anak butuh bermain dan bersosialisasi dengan kawan-kawannya.

Namun demikian, saat ini TK Pelangi Nusantara 12 Semarang sudah mulai melakukan pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai dengan protokol kesehatan sejak bulan September. Memang, jam belajar anak-anak di Sekolah menjadi berkurang. Di TK Pelangi Nusantara 12, jam belajar anak hanya dari pukul 09.00-11.00 dan dilakukan seminggu dua kali tatap muka untuk setiap anaknya. Karena mau tidak mau tetap melakukan rolling agar tidak banyak murid dan menimbulkan kerumunan. Dalam satu kali pertemuan dibatasi maksimal 4 anak.

Ada alasan tersendiri mengapa TK Pelangi Nusantara 12 memberlakukan hal tersebut. Padahal jika kita melihat TK atau PAUD lainnya banyak yang sudah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan tidak membatasi jumlah siswa yang hadir dalam setiap pertemuan sesuai dengan protokol kesehatan. 

"Alasan kami memberlakukan hal seperti itu karena kita mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak membuat kerumunan. Kedua, kita tahu bahwa apakah tiap anak memiliki sistem imun yang sama kuatnya. Karena anak-anak kecil rentan terhadap penyakit. Kita tidak mau membahayakan mereka dan para guru. Meskipun demikian, kita berharap agar pembelajaran dapat dilaksanakan kembali dengan normal," ujar Kepala Sekolah TK Pelangi Nusantara 12.

Dalam pembelajarannya, TK Pelangi Nusantara menggunakan model pembelajaran sentra. Seperti sentra imtak, sentra bermain peran, sentra bahan alam, sentra seni dan kreativitas, sentra balok, sentra persiapan, dll. Tujuan menggunakan model pembelajaran sentra ini sendiri diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh tiap anak, termasuk kemampuan visual dan matematis.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun