Mohon tunggu...
Rozali Ihwani05
Rozali Ihwani05 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Reading

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Revolusi Hijau Kampus, Mewujudkan Pendidikan Ramah Lingkungan di Era Krisis Iklim

16 Oktober 2024   15:24 Diperbarui: 16 Oktober 2024   15:45 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam era di mana perubahan iklim menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan hidup manusia, konsep "green kampus" atau kampus hijau muncul sebagai solusi inovatif yang menggabungkan pendidikan tinggi dengan upaya pelestarian lingkungan. 

Gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan berkelanjutan, tetapi juga untuk mempersiapkan generasi masa depan yang sadar akan tanggung jawab mereka terhadap planet ini.

Apa itu Green Kampus?

Green kampus adalah sebuah konsep yang mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam setiap aspek kehidupan kampus. Ini meliputi desain bangunan yang ramah lingkungan, pengelolaan energi dan air yang efisien, pengurangan limbah, serta kurikulum yang berfokus pada isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Mengapa Green Kampus Penting?

1. Mengurangi Jejak Karbon

Kampus adalah konsumen energi yang signifikan. Dengan mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan, institusi pendidikan dapat secara drastis mengurangi emisi karbon mereka.

2. Pendidikan Holistik

Green kampus memberikan pengalaman belajar langsung tentang keberlanjutan, mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan lingkungan di masa depan.

3. Efisiensi Biaya

Meskipun investasi awal mungkin tinggi, praktik-praktik ramah lingkungan dapat menghemat biaya operasional kampus dalam jangka panjang.

4. Inspirasi Komunitas

Kampus yang berkelanjutan dapat menjadi model dan katalis perubahan bagi masyarakat sekitarnya.

Implementasi Green Kampus

1. Infrastruktur Hijau

- Bangunan hemat energi dengan sertifikasi Leee atau BREEAM

- Sistem pengelolaan air hujan dan daur ulang air

- Ruang hijau dan taman yang meningkatkan keanekaragaman hayati

2. Manajemen Energi

- Pemasangan panel surya dan teknologi energi terbarukan lainnya

- Sistem pencahayaan dan pendinginan yang efisien

- Program kesadaran energi untuk staf dan mahasiswa

3. Pengurangan Limbah

- Program daur ulang komprehensif

- Kebijakan paperless dan digitalisasi

- Komposting sisa makanan dari kafetaria kampus

4. Transportasi Berkelanjutan

- Layanan sepeda kampus

- Insentif untuk penggunaan transportasi umum

- Stasiun pengisian kendaraan listrik

5. Kurikulum Hijau

- Integrasi konsep keberlanjutan ke dalam berbagai mata kuliah

- Program studi khusus tentang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan

- Proyek penelitian yang berfokus pada solusi ramah lingkungan

Tantangan dan Solusi

Meskipun konsep green kampus sangat menjanjikan, implementasinya tidak tanpa tantangan. Beberapa kendala umum meliputi:

1. Biaya Awal yang Tinggi

Solusinya adalah dengan mencari hibah dan kemitraan dengan perusahaan yang fokus pada keberlanjutan.

2. Resistensi Terhadap Perubahan 

Edukasi dan keterlibatan aktif seluruh komunitas kampus sangat penting untuk mengatasi hal ini.

3. Keterbatasan Teknis

Kolaborasi dengan ahli dan lembaga penelitian dapat membantu mengatasi hambatan teknis.

## Kesimpulan

Green kampus bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak di era krisis iklim. Dengan mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan, institusi pendidikan tinggi tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga mempersiapkan generasi pemimpin masa depan yang sadar akan pentingnya keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam.

Revolusi hijau di kampus adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. Setiap langkah kecil menuju kampus yang lebih hijau adalah kontribusi besar bagi planet kita.

## Referensi

1. Filho, W. L., Raath, S., Lazzarini, B., et al. (2018). The role of transformation in learning and education for sustainability. Journal of Cleaner Production, 199, 286-295.

2. Tan, H., Chen, S., Shi, Q., & Wang, L. (2014). Development of green campus in China. Journal of Cleaner Production, 64, 646-653.

3. Too, L., & Bajracharya, B. (2015). Sustainable campus: engaging the community in sustainability. International Journal of Sustainability in Higher Education, 16(1), 57-71.

4. Lauder, A., Sari, R. F., Suwartha, N., & Tjahjono, G. (2015). Critical review of a global campus sustainability ranking: GreenMetric. Journal of Cleaner Production, 108, 852-863.

5. Zhu, Q., Sarkis, J., & Lai, K. H. (2013). Institutional-based antecedents and performance outcomes of internal and external green supply chain management practices. Journal of Purchasing and Supply Management, 19(2), 106-117.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun