Mohon tunggu...
Galih Arozak
Galih Arozak Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh

Merekahkan senyum, memayungi siapa pun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seperti Apa Rasanya Lapar?

10 April 2020   22:29 Diperbarui: 10 April 2020   22:36 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
0 Kilometer Yogyakarta

"Sebentar lagi, rasa lapar kita akan berubah jadi kenyang. Tak lama setelah pesanan kita datang. Berbeda dengan orang-orang lapar di emperan pasar Beringharjo, maupun bapak-bapak becak kayuh di jalanan itu. Untuk mengubah rasa lapar jadi kenyang, mereka harus mengeluarkan keringat dulu, mengayuh becak beberapa kilometer dulu."

Cika terdiam. Beberapa detik mendadak tak ada suara diantara Bejo dan Cika, hingga pesanan mereka datang.

"Sudah datang, ayo kita makan. Tak perlu berkeringat dulu kan untuk kenyang, malahan nanti keringat kita keluar kalau sudah kenyang." Ucap bejo sambil melempar senyum ke arah Cika.

Mereka makan dengan lahap, tak satu pun nasi tersisa di piring Bejo. Berbeda dengan Cika, ia menyisakan sambal dan sedikit timun. Mereka berkeringat karena makan pedas. Dan benar saja seperti dikatakan Bejo di awal.

"Masih lapar, Cik?" Tanya Bejo sambil mengusap keringat yang mengalir dari pelipis.

"Kenyang, Jo. Kan sudah makan."

"Ingat-ingat rasa kenyangmu sekarang, Cik, juga rasa-rasa yang lainnya. Kelak, kita bisa cerita seperti apa macam rasa dalam hidup ini dan bagaimana kita melaluinya. Tentu ceritanya tak menarik, kalau kita melaluinya dengan kemurungan."

Cika mengangguk, tak lama ia tersenyum sembari berdiri dan mencangklong tasnya. Ia hendak membayar makan, tapi Bejo lebih dahulu beranjak untuk membayarnya. Tak seperti biasanya, Bejo selalu pura-pura mencari kesibukan agar dibayarin terlebih dahulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun