Lalu bagaimana dg si gadis LUMUTAN Fatin Shidqia? Dari analisa saya (maaf ya mbak Lisa, anal-nya saya bawa-bawa, xixixi), Fatin fokus "membuat taman" saja. Menyanyi dan berkarier seperti biasa di tanah air tercinta Indonesia. Secara pesona, saya pikir Fatin punya bekal yg cukup untuk menarik "kupu-kupu" datang kesini. Biarkan Barat yg datang dan mencari Timur. Karena bagi Barat, Timur adalah eksotisme. Dan sebagai penyanyi, penampilan Fatin dg hijabnya sudah sangat mencirikan Timur. Dan itu unik, eksotis. Pernah ada cerita tentang wartawan Perancis yg sedang meliput Anggun saat gelaran X Factor, cukup terpukau melihat penampilan Fatin. Di acara X Factor Around The World kemarin, saya yakin juri-juri dari Barat pun memberi apresiasi khusus buat Fatin.
Apalagi, sekarang sudah jaman internet. Batas-batas teritorial dan sekat-sekat negara bisa dg mudah di tembus tanpa harus datang fisik. Di jaman sekarang, untuk menjadi terkenal pastinya jauh lebih mudah dibanding saat zaman kuda gigit besi. Soalnya sekarang ini kuda-kuda pada gigit roti, xixixi...
Korea membuktikan, mereka bisa menaklukkan Barat dg tetap menjadi Korea. Psy tetap bernyanyi Gangnam Style dg bahasa Korea. Dg semangat Hallyu alias Korean Wave, demam K-Pop pun melanda sebagian dunia. Banyak orang tiba-tiba menyukai lagu, film, fashion, mode dan bahkan sampai mempelajari bahasa serta budaya Korea.
Sebenarnya memang masih terlalu dini kalo harus ngomong Fatin "Go International" sekarang. Dia masih belum apa-apa, masih "bayi merah". Album pun masih belum punya. Namun, saya membayangkan mungkin suatu saat Fatin bisa ke arah sana. Gadis ini punya sejenis keberuntungan yg unik, seunik suara dan penampilannya.
Bisakah Fatin melangkah sejauh itu? Coba saja tanyakan pada rumput yg bergoyang. Jika rumputnya diam, maka goyanglah biar dia bisa menjawab.
Oya, analogi "membuat taman" itu mungkin juga bisa diadopsi untuk hal lainnya. Misalnya dalam konsep rejeki. Bagi anda yg biasa "mengejar rejeki", kenapa sekarang tidak coba saja "membuat taman" supaya rejeki yg datang ke tempat anda? Kata pak ustadz, istilahnya "memantaskan diri" dg berusaha menjadi pribadi yg positif. Selalu bersyukur, tersenyum dan bahagia. Lebih rajin lagi ibadahnya. Yg muslim pastikan sholatnya penuh, ditambah dg dhuha dan tahajud. Terus banyakin sedekah. Dan pastinya, kerja keras di tempat yg tepat. Miliki usaha, karena 9 dari 10 pintu rejeki datangnya dari niaga (dagang, usaha). Yg belum punya usaha nanti bisa hubungi saya, kebetulan saya lagi cari partner bisnis nih untuk kembangkan usaha, xixixi...
Sementara cukup. Lain kali disambung lagi.
Akur ya? Salamaaaan.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H