Mohon tunggu...
Roza Metabiarawati
Roza Metabiarawati Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan disini adalah tulisan yang ingin saya tulis

Semua tulisan berdasarkan apa yang ingin saya tuliskan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Rasulan di Dusun Cuwelo Gunungkidul

16 April 2023   21:46 Diperbarui: 16 April 2023   21:58 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Acara Rasulan di Dusun Cuwelo Kidul

Rasulan merupakan sebuah kegiatan atau acara untuk menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan karena sudah diberi berkah atas panen yang melimpah atau bisa disebut juga dengan bersih desa. 

Kegiatan ini biasanya dilakukan satu tahun sekali. Rasulan di Dusun Cuwelo Kidul selalu dilaksanakan pada hari Jumat Legi. Rasulan di Dusun Cuwelo Kidul  harus dilaksanakan pada hari Jumat Legi  karena merupakan hari jadi Dusun Cuwelo Kidul yang biasanya dirayakan dengan meriah dan berbagai macam hiburan, seperti reog, wayang, kethoprak, parade band, kirab, gotong gunungan dan kegiatan-kegiatan lain. Namun, acara-acara tersebut hanya untuk memeriahkan saja dan bukanlah acara inti. 

Acara inti pada rasulan sebenarnya adalah berdoa dengan menggunakan dupa dan sesaji berupa sego wuduk dan ingkung lalu dimakan bersama menggunakan canthing atau mangkok yang terbuat dari daun pisang. 

Kegiatan tersebut biasanya bertempat pada goes bandol / resan (tempat tinggal nenek moyang) dan yang memimpin prosesi tersebut adalah Pak Kaum atau orang yang dianggap tua di dusun Cuwelo Kidul. 

Saat penyembahan sesaji masyarakat berkumpul di tempat tersebut untuk berdoa bersama dengan ucapan syukur. Saat sedang berkumpul ditempat untuk berdoa, tertu saja masyarakat harus menjaga sikap dan sopan santun karena tempat itu merupakan tempat leluhur yang telah menjaga dan melindungi masyarakat setempat.  

Berdasarkan yang  saya ketahui, saya sebagai masyarakat setempat, menurut nenek saya, jika acara rasulan tidak diadakann maka aka nada suatu hal tidak baik atau hal buruk yang akan terjadi, misalnya gagal panen atau aka nada suatu bencana.  Jadi, acara rasulan harus tetap diadakan. 

Dalam masa pandemic covid 19, di Dusun Cuwelo Kidul tetap mengadakan rasulan, namun hanya acara inti saja yang dilakukan karena himbauan dari pemerintah untuk tidak ada kerumunan, jadi acara untuk memeriahkann seperti kirab, kethoprak, parade band, reog, wayang dan acara-acara lainnya tidak diadakan. 

Namun tidak menjadi masalah bagi masyarakat cuwelo Kidul karena pada tahun ini acara dilaksanakan atas keputusan bersama. Jadi, tidak ada yang keberatan dalam hal ini. Masyarakat sepakat untk tidak mengadakan acara pemeriahan. 

Masyarakat hanya melakukan penyembahan sesaji kepda goes bandol dan kenduri di Balai Dusun. Walaupun bagi masyarakat tidak masalah, tetaapui masalah bagi tetua atau yang melindungi masyarakat cuwelo Kidul. Saat itu pada hari jumat legi tanggal 17 Juli 2020 saat melaksanakan seserahan sesaji kepada tetua ada yang dirasuki atau bisa disebut dengan kesurupan karena bebrbagai acara-acara lain tidak di laksanakan.

Dalam acara pemeriahan pun sebenarnya ada arti tersendiri di setiap acaranya. Misalnya kethoprak dan wayang selalu menceritakan cerita-cerita tertentu. Bukan hanya sekedar pementasan karena makna setiap pemantasan pasti menceritakan suatu hal yang terjadi di Dusun Cuwelo Kidul. Dari tahun ke tahun berbagai cara dilakulakan untuk mendapatkan dana demi keberlangsungan accara, mulai dari mennyebarkan proposal sampai dengan iyuran per keluarga samapi akhirnya semua dana tertutup atau tercukupi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun