Kearifan lokal adalah nilai yang dianut dan diciptakan dari nilai nilai luhur, kearifanLokal bisa juga di sebut sebagai identitas suatu masvarakat. Kearifan lokal harus senantiasa di lestarikan untuk meniaga kekhasan budava daerah daerah di nusantara agar nilai  budaya lokal tidak hilang dari kehidupan masyarakat. Â
Akan tetapi, Di era modernisasi saat ini pengimplementasian budaya lokal sudah semakin sulit di temukan, orang tua yang yang seharusnya menjadi pewaris kebudayaan lokal juga sudah mulai lepas tangan dalam  mengajarkan budaya lokal kepada anak anak mereka.
     Disinilah peran penting sektor pendidikan dalam menerapkan pendidikan berbasis lokal sesuai dengan konsep yang telah di cetuskan oleh bapak pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, Tut wuri handayani. "ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tutwuri handayani" yang makna nya mengajarkan kita untuk lebih menghargai kekayaan dan budaya lokal.Â
Sudah sepatutnya sektor pendidikan menerapkan sistem pendidikan berbasis lokal untuk menjaga kebudayaan lokal agar dapat terus di wariskan kepada generasi selanjutnya dan tidak tergantikan oleh budaya modern. Dengan diterapkannya sistem ini, diharapkan murid murid dapat mengenal budaya masing masing melalui pembelajaran di sekolah.
    Tidak hanya melalui pembelajaran, sektor pendidikan seperti sekolah juga dapat mengadakan program program yang dapat mendukung kebudayaan lokal seperti:
1.Membuat jadwal hari khusus batik, dimana setiap murid atau civitas harus menggunakan batik di hari tertentu.
2.Membuka program ekstrakurikuler yang berkaitan dengan budaya di masing masing daerah seperti tari adat.
3.Mengadakan pelatihan bermain alat musik khas daerah.
4.Menanamkan nilai gotong royong, dsb
Upaya menjaga kebudayaan lokal melalui sektor pendidikan bukanlah hal yang mudah, tentunya memerlukan kerjasama dan juga konsistensi. Kesadaran diri akan kewajiban menjaga kebudayaan lokal  juga tidak kalah penting agar kebuyaan lokal dapat terus di wariskan.
