Mohon tunggu...
Roza Angelia
Roza Angelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Telkom University

Halo, perkenalkan saya Roza Angelia mahasiswi Telkom University jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Goa Pawon, Saksi Bisu Sejarah Mollusca di Nusantara

12 November 2023   08:00 Diperbarui: 12 November 2023   09:40 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kerang. shutterstock 

Gua Pawon, sebuah gua kapur yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, dipenuhi oleh keragaman jenis fosil-fosil salah satunya yaitu fosil mollusca atau hewan lunak seperti siput dan kerang. Keanekaragaman ini tentu saja menarik minat para ahli biologi untuk menelusuri rahasia di balik fosil mollusca di dalam gua Pawon ini.

Apa Itu Mollusca? 

Mollusca adalah filum hewan berongga yang mencakup siput, kerang, cumicumi, dan gurita. Mereka memiliki tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang atau kulit keras. Mollusca berasal dari Bahasa Latin, molluscus, yang berarti lunak. Ada sekitar 200.000 spesies mollusca yang diketahui, membuatnya menjadi filum kedua terbesar dalam kerajaan Animalia. Mollusca ditemukan di seluruh dunia, mulai dari laut dalam hingga danau dan sungai. Mereka hidup di berbagai habitat, seperti terumbu karang, padang lamun, rawa, dan hutan. Ciri-ciri Umum dari mollusca, yaitu:

  • Tubuh lunak berongga yang dilindungi oleh mantel dan cangkang. 
  • Mantel berfungsi sebagai jaringan penyokong dan melindungi organ internal. 
  • Kebanyakan mollusca berjalan menggunakan kaki berotot yang disebut dengan kaki berjalan. 
  • Sistem pencernaan lengkap dengan mulut, usus, dan anus. 
  • Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung berongga. 
  • Sistem respirasi bervariasi tergantung spesies, seperti insang, paruparu, atau kulit.

Jenis-Jenis Fosil Mollusca Yang Ada Di Gua Pawon 

Di gua Pawon, mollusca yang ditemukan kebanyakan mollusca jenis air tawar. Di antaranya yaitu:

  • Keong (gastropoda): Beberapa jenis keong air tawar, seperti keong sawah.
  • Kerang air tawar (bivalvia): Contoh kerang air tawar adalah kerang air tawar, yang hidup di sungai dan danau.
  • Siput air (gastropoda): Siput air tawar hidup di berbagai habitat air tawar, seperti sungai, danau, dan rawa-rawa.

Dengan keragaman fosil mollusca yang ditemukan, gua Pawon pantas disebut sebagai surga bagi para penggemar keanekaragaman hayati. Jenis fosil mollusca yang ditemukan ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk menjelajahi keindahan alam bawah tanah gua Pawon.

Pentingnya Pelestarian Keanekaragaman Mollusca

Mollusca berperan penting dalam keseimbangan ekosistem dan mendukung keanekaragaman hayati. Mollusca memainkan peran dalam siklus nutrisi dan rantai makanan di berbagai habitat. Mereka bersifat sebagai konsumen primer, sekunder dan dekomposer. Sebagai konsumen primer, Mollusca memakan tumbuhan dan alga serta berperan dalam transfer energi ke tingkat trofik yang lebih tinggi. Sebagai konsumen sekunder, Mollusca memakan hewan-hewan kecil seperti krustasea, cacing dan serangga. Sedangkan sebagai dekomposer, Mollusca membantu mendaur ulang nutrisi dan melepaskannya kembali ke lingkungan. Keanekaragaman Mollusca perlu dipertahankan karena berkontribusi terhadap kesehatan ekosistem. Kerusakan atau kepunahan populasi Mollusca dapat mengganggu rantai makanan dan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, upaya konservasi Mollusca sangat penting untuk kelestarian lingkungan dan keberlangsungan kehidupan di bumi.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman Mollusca adalah: 

  • Melindungi habitat Mollusca dari kerusakan dan pencemaran. 
  • Mengatur pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. 
  • Melarang perburuan dan perdagangan Mollusca secara berlebihan. 
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keanekaragaman hayati melalui pendidikan lingkungan.

Dengan upaya pelestarian yang sungguh-sungguh, keanekaragaman Mollusca dapat terjaga dan terus memberi manfaat bagi ekosistem dan kehidupan manusia. Keindahan dan keragaman spesies Mollusca akan tetap dapat dinikmati generasi mendatang.

Mollusca Sebagai Sumber Pangan, Obat Tradisional, Dan Perhiasan

Mollusca seperti kerang, siput, dan gurita telah lama menjadi sumber makanan bagi masyarakat di sekitar Gua Pawon. Kerang dan siput dikonsumsi sebagai sumber protein hewani yang murah dan mudah didapat. Sementara beberapa spesies gurita seperti cumi-cumi dan sotong juga populer sebagai lauk pauk atau camilan. 

  • Makanan Tradisional 

Mollusca kerap diolah menjadi berbagai hidangan tradisional. Kerang dan siput sering dijadikan sup, sate, atau ditumis dengan bumbu sederhana. Gurita seperti cumi-cumi dan sotong juga populer dimasak dengan cara ditumis, dibakar, atau dijadikan sambal. 

  • Obat Tradisional 

Beberapa spesies mollusca juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Misalnya, cangkang kerang yang telah dikeringkan dan dihaluskan digunakan sebagai suplemen kalsium. Sedangkan beberapa jenis siput dikonsumsi sebagai obat kuat atau obat untuk meningkatkan stamina. 

  • Perhiasan Indah

Penggunaan mollusca sebagai bahan perhiasan adalah sebuah praktik yang sudah berlangsung selama berabad-abad. Beberapa jenis moluska, seperti kerang laut dan siput, memiliki cangkang yang dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk perhiasan.


Meskipun kini makanan, obat modern, dan perhiasan di zaman sekarang lebih populer, mollusca masih tetap dinikmati oleh sebagian masyarakat di masa sekarang. Bagi mereka, mollusca bukan sekadar sumber protein, obat-obatan dan perhiasan, tetapi juga merupakan warisan kuliner dan pengetahuan tradisional yang telah diturunkan secara turuntemurun. Penggunaan mollusca yang berkelanjutan menjadi bukti kearifan lokal masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya. 

Sungguh menakjubkan keanekaragaman fosil mollusca di gua Pawon. Gua ini menjadi surga bagi para peneliti dan pecinta alam. Walau masih banyak misteri yang belum terungkap, setidaknya kita dapat melihat sekilas keindahan alam nan megah melalui keberadaan mollusca-mollusca. Semoga ke depannya, gua Pawon semakin dikenal dan dijaga kelestariannya agar anugerah alam seperti ini dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun