Dialog yang diucapkan setiap pemain sesuai dengan karakter yang dimainkan. Intonasi yang digunakan sudah tepat. Malam lebaran yang seharusnya penuh dengan kemeriahan dan kebahagiaan, justru menjadi situasi yang mengharukan dan penuh dengan konflik dan ketegangan. Percakapan antar tokoh terlihat seperti percakapan biasa.
2. Pemain
Pemeran drama "Ayahku Pulang" terdiri dari Hawa, Saleh (Ayah), Gunarto, Maimun dan Mintarsi. Para pemeran melakukan yang terbaik. Mereka dapat menghayati peran mereka meskipun harus sedih, kecewa, atau bahagia. Karakter masing-masing pemain: Ibu adalah sosok keluarga yang setia, toleran dan penyayang, Saleh adalah ayah yang haus harta dan rela meninggalkan keluarga demi mencari harta yang berlimpah, namun Saleh juga seorang yang percaya diri. Ia berani datang ke rumah tua itu untuk menemui istri dan anak-anaknya dan meminta maaf.Â
Gunarto adalah seorang anak pendendam yang membenci ayahnya karena telah meninggalkan keluarganya, merasakan kebencian bahkan setelah ayahnya kembali ke rumah, dan tidak menerima kepulangannya. Maimun adalah seorang anak yang dapat menerima kepulangan ayahnya yang telah lama meninggalkan keluarganya, dan sangat menyayangi keluarganya. Mintarsi adalah anak yang tenang dan mencintai keluarga, dan dia bisa menerima kembalinya sang ayah yang telah lama meninggalkan keluarganya.
3. Sutradara
Drama "Ayahku Pulang" tidak menjelaskan atau menunjukkan siapa sutradara dari drama ini, namun para pemainnya adalah kelompok teater asal Bandung, Teater Yudhistira. Di awal pertunjukan seharusnya ada perkenalan singkat yang menjelaskan kepada penonton siapa saja yang menjadi manajer, pemain, dan staf.
4. Tata letak panggung
Panggung ditempatkan di ruang tamu, tetapi digantung tanpa dinding atau dilengkapi dengan jendela yang menutupi seluruh ruangan, sehingga penonton dapat melihat ke bagian dalam ruangan. Ini terlihat menarik. Ruangan ini dilengkapi dengan perabotan yang memadai dan tidak ada pemborosan yang bisa digunakan oleh para aktor.
5. Kostum
Kostum yang dikenakan oleh para pemain adalah kostum orang tua. Pakaian ibu sudah sesuai dengan peran ibu. Kostum Mintarsi sebagai gadis yang lembut dengan gaun dan gaya rambut dikuncir dua. Ayahnya yang baru saja bangkrut dan mengalami masa-masa sulit, berpakaian seperti pengemis dan mengenakan pakaian yang dibungkus dengan kain besar. Gunart dan Maimun, di sisi lain, adalah gadis-gadis pabrik, mengenakan pakaian formal dengan rok dan celana panjang, namun tetap terlihat santai.
6. Tata rias