Pentingnya Pengenalan Diri Sejak Dini: Investasi Masa Depan
Pengenalan diri merupakan langkah awal pintu kesuksesan dan kebanyakan orang menganggap bahwa pengenalan diri terjadi seiring bertambahnya usia. Namun, pemahaman yang mendalam tentang siapa diri kita sebenarnya merupakan fondasi penting untuk membangun masa depan yang cerah. Sejak usia dini, anak-anak perlu diberi kesempatan untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan nilai-nilai yang mereka miliki.
Namun, kenyataannya, orang-orang masih banyak yang menganggap pengenalan diri adalah hal yang remeh atau tidak terlalu penting sehingga banyak orang yang menunda-nunda pengenalan diri dan sampai dewasa pun mereka tidak mengetahui diri sebenarnya, di mana hal itu sangat berpengaruh di banyak situasi, contohnya di perkuliahan kalian akan sering merasa tidak nyaman dan kesulitan untuk memahami prodi yang kalian pilih. Begitu pula di dunia pekerjaan, kalian akan merasa tidak nyaman, mudah lelah, dan tidak memiliki motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan kalian.
Mengapa Pengenalan Diri Sejak Dini Penting?
Terdapat beberapa alasan yang menjadikan pengenalan diri itu penting, di antaranya sebagai berikut:
- Membangun Rasa Percaya Diri: Dengan memahami kelebihan dan kekurangan diri, anak-anak akan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup. Mereka akan merasa lebih nyaman dengan siapa mereka sebenarnya dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
- Membentuk Identitas: Pengenalan diri membantu anak-anak membentuk identitas yang kuat. Hal ini akan membantu mereka dalam memahami dan menentukan tujuan hidup (cita-cita)
- Meningkatkan Kreativitas: Ketika anak-anak merasa bebas untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, kreativitas mereka akan berkembang. Mereka akan lebih berani untuk mencoba hal-hal baru dan berpikir di luar kotak.
- Membuat Pilihan yang Lebih Baik: Dengan memahami nilai-nilai yang mereka anut, anak-anak akan mampu untuk membuat pilihan-pilihan hidup yang sesuai dengan diri mereka.
- Meningkatkan Kualitas Hubungan: Memahami diri sendiri akan membantu anak-anak membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain. Mereka dapat lebih berempati dan mampu berkomunikasi dengan efektif.
Bagaimana Cara Membantu Anak Mengenal Diri Sendiri?
Terdapat beberapa cara yang dapat diterapkan oleh orang tua ataupun guru yang akan membantu anak untuk mengenal dirinya, di antaranya sebagai berikut:
- Berikan Ruang untuk Bereksplorasi: Dorong anak-anak untuk mencoba berbagai aktivitas ekstrakurikuler agar mereka dapat menemukan minat dan bakat mereka.
- Ajak Berdiskusi: Luangkan waktu untuk berbicara dengan anak-anak tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman mereka.
- Berikan Pujian yang Spesifik: Hindari memberikan pujian yang terlalu umum. Berikan pujian yang spesifik pada usaha dan keberhasilan anak-anak.
- Jadilah Role Model: Tunjukkan pada anak-anak betapa pentingnya mengenal diri sendiri dengan menjadi contoh yang baik.
- Dukung Minat dan Bakat Anak: Bantu anak-anak mengembangkan minat dan bakat mereka dengan menyediakan sumber daya yang diperlukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Permasalahan yang dihadapi sejauh ini tampaknya tidak akan mudah untuk diurai. Berdasarkan observasi, tidak semua peserta mengenali potensi diri yang ada. Bahkan, terdapat kecenderungan kurang peduli terhadap apa yang ada dalam dirinya. Sikap ketidakpedulian tersebut berpotensi memunculkan gangguan kesehatan jiwa (Rahmawati, 2021).
Untuk itu, perlu dikenali potensi apa yang tertanam dalam diri anak-anak. Semakin cepat dikenali, maka semakin mudah untuk mengarahkannya. Manusia memiliki beragam potensi, di antaranya sebagai berikut (Nashori, 2003:89):
- Potensi Berpikir
Manusia memiliki potensi untuk berpikir. Seringkali, Allah menyuruh manusia untuk berpikir, maka berfikirlah. Logikanya, seseorang hanya disuruh berpikir karena ia memiliki potensi untuk berpikir. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk belajar informasi baru, menghubungkan berbagai informasi, serta menghasilkan pemikiran baru. - Potensi Emosi
Potensi lainnya adalah potensi dalam bidang afeksi/emosi. Setiap manusia memiliki potensi cita rasa, yang dengannya manusia dapat memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai, serta cenderung kepada keindahan. - Potensi Fisik
Adakalanya, manusia memiliki potensi luar biasa untuk membuat gerakan fisik yang efektif dan efisien serta memiliki kekuatan fisik yang tangguh. Orang yang berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari olahraga dengan cepat dan selalu menunjukkan permainan yang baik. - Potensi Sosial
Pemilik potensi sosial yang besar memiliki kapasitas untuk menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain didasari oleh kemampuan belajarnya, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. Inilah yang dijadikan acuan untuk proses identifikasi awal potensi yang ada pada anak-anak yatim di Yayasan Yatim Piatu Mutiara Islami di Parung, Kabupaten Bogor.
Selanjutnya, setelah mengenali potensinya, maka perlu diperdalam kompetensi intinya. Ini dikenal dengan istilah kompetensi inti.
Kompetensi inti adalah kemampuan seseorang untuk menguatkan keunggulan-keunggulan kompetitif yang dimilikinya, sehingga memudahkan dalam mengembangkan potensi dirinya dengan fokus untuk menjadi yang terbaik dibandingkan dengan yang lain. Kompetensi inti adalah kemampuan untuk menetapkan inti dari sebuah kompetensi yang mampu membuat seseorang berbeda dengan yang lain.
Kompetensi inti merepresentasikan integrasi dari beragam keterampilan individu dan merupakan upaya untuk menemukan potensi yang ada menjadi sebuah kompetensi yang kaya untuk dikembangkan lebih fokus lagi, sehingga menjadi keunggulan utama dalam meraih sukses di masa depan. Kompetensi inti mendorong seseorang untuk fokus pada potensinya dan mengembangkannya dengan baik dan optimal, sehingga memudahkan seseorang dalam mengembangkan dirinya menjadi pribadi yang layak dipertimbangkan oleh orang lain dan menjadi pemimpin dalam kehidupannya.
Agar kompetensi inti muncul, maka langkah sikap yang harus diambil adalah berpikir sesuatu yang belum dipikirkan oleh orang lain. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memunculkan personal core competence adalah:
- Lakukan identifikasi atas potensi diri Anda.
- Pilihlah salah satu potensi yang paling menonjol untuk dijadikan potensi diri Anda, yaitu segala hal atau tindakan positif yang paling sering dilakukan dan Anda nikmati saat melakukannya.
- Berfokuslah pada pilihan tersebut, kemudian kuatkan dan terus asah, sehingga mampu menjadi pembeda untuk diri Anda.
- Asah dan kembangkan terus potensi diri Anda dengan penuh semangat melalui beragam kegiatan, ujian, latihan, ataupun kompetensi.
Buatlah kemampuan dan kompetensi inti Anda menjadi merek yang kuat bagi diri Anda dan menjadi rujukan utama bagi orang lain untuk "membeli" diri Anda.
Ibarat seseorang yang kehausan dan membutuhkan air mineral, maka rujukan utama pasti Aqua. Kompetensi inti tidak bisa dibangun dengan sekejap, melainkan merupakan sebuah proses yang kontinu dan terus menerus ditingkatkan dengan melihat potensi utama apa yang ada dalam diri kita yang dapat dikembangkan. Intinya adalah fokus terhadap potensi yang dimiliki dan kemudian mengembangkannya dengan baik melalui pelatihan secara terus-menerus, sehingga diri kita benar-benar berpengalaman, ahli, dan ekspert dalam bidang potensi yang kita tekuni. Keahlian itulah yang kemudian menjadi pembeda bagi orang lain.
 Â
Kesimpulan
Pengenalan diri sejak dini adalah investasi yang sangat berharga. Dengan membantu anak-anak memahami siapa mereka sebenarnya, kita telah memberikan mereka bekal yang kuat untuk menghadapi masa depan. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak secara holistik.
Kata Kunci: pengenalan diri, anak, pendidikan, pengembangan diri, kepercayaan diri, identitas, kreativitas, pilihan hidup, hubungan sosial
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI