Yakinkan jika budaya organisasi dapat diubah.
Seringkali para sesepuh perusahaan merasa skeptis terhadap perubahan budaya organisasi. Hal ini disebabkan pandangan mereka yang memandang perubahan budaya organisasi hanya dilakukan pada saat terjadi perubahan lingkungan bisnis internal dan eksternal yang drastis dan meskipun perubahan dibicarakan secara detail, hasilnya pun tidak sedetail dan seideal pembicaraan.Â
Pandangan tersebut memang ada benarnya, akan tetapi HR dapat membantu mereka dengan menerapkan contoh bagaimana perubahan budaya organisasi dapat stabil jika dilakukan secara proaktif dan positif searah dengan tujuan strategis perusahaan.
Ajarkan cara untuk mengubah hal tersebut.
Sebagai HR kita tidak dapat berasumsi jika sesepuh perusahaan tahu faktor apa yang paling berpengaruh terhadap budaya organisasi. Beberapa mungkin sudah memiliki pengalaman dan keahlian, tetapi bagi yang lain, perubahan budaya merupakan jalan yang baru dan tidak pasti.
Dengan membantu menemukan faktor yang tepat dan memberikan rekomendasi bagaimana memanfaatkan faktor tersebut. HR telah menunjukan jalan yang dapat digukanan sebagai panduan dalam mencapai perubahan.
Komunikasikan jika perubahan budaya organisasi merupakan inisiatif bersama.
Akan tiba saatnya ketika perubahan budaya akan dilakukan dan setiap bagian perlu memfasilitasi budaya baru. Pada tahap ini perlu ditekankan dengan jelas jika perubahan ini bukanlah milik HR semata, melainkan perubahan ini merupakan milik setiap bagian perusahaan. Konsep ini akan menumbuhkan rasa kepemilikan dalam mendorong perubahan budaya kearah yang lebih baik. Mengatur HR perusahaan akan lebih mudah menggunakan software seperti software payroll Indonesia. Dengan adanya payroll software maka mengatur hr, organisasi dan costing menjadi lebih efisien dan efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Money Selengkapnya