Mohon tunggu...
Royhan Rohman
Royhan Rohman Mohon Tunggu... -

pekerja keras pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Ahok Bandingkan Warteg dan Busway?

18 September 2012   16:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:16 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13479871832110209341

Entah keseleo lidah atau sengaja, calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama alias Ahok kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dalam debat calon yang ditanyangkan di Metro TV pada 16 September lalu, pendamping Joko Widodo itu mengatakan bahwa manajemen busway di DKI Jakarta dikelola seperti manajemen warteg. Kontan pernyataan itu dikecam oleh para pedagang warteg. Ketua Komunitas Pedagang Warteg Jakarta, Nurul Hakim, merasa tersinggung dengan ucapa Ahok. Menurutnya pernyataan Ahok telah menghina orang Tegal dan menganggap manajemen warteg buruk. Tidak hanya itu, komentar Ahok tersebut juga menghina pengusaha warteg yang merupakan ikon wong cilik. "Walau menjalankan usaha kecil, orang Tegal yang menjadi pedagang warteg tidak menjalankan bisnis yang rendah dan haram. Kami memberi makan ke warga dengan membuka usaha warteg," ujar Nurul. Dia berharap Ahok mau meminta maaf kepada warga Tegal dan para pemilik warteg. Ahok sendiri tetap diplomatis dan mengaku tidak bermaksud menyingggung. Dia justru meminta pernyataannya tidak dipolitisasi. Dia hanya berkelakar maksud dari pernyataanya adalah agar manajemen transportasi yang memerlukan teknologi dan biaya tinggi itu jangan dikelolah dengan manajemen yang sederhana, tetapi sebaiknya dikelola dengan manajemen secara profesional sesuai dengan tata kelola manajemen transportasi yang baik dan benar. Sebenarnya itu bukan kali pertama Ahok melakukan "offside". Sebelumnya dia juga pernah mengomentari sikap pemerintah terhadap rencana konser Lady Gaga beberapa waktu lalu. Ahok menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tegas terhadap organisasi kemasyarakatan (ormas). Sikap pemerintah yang melarang konser Lady Gaga dinilainya sebagai sikap yang salah dalam posisi sebagai bangsa Indonesia. "Pemerintah kita memberikan contoh yang salah. Harusnya taat konstitusi bukan taat konstituen," ujar Ahok sebagaimana dikutip dari berita online. Ahok bahkan mengkritik sikap para pemeluk agama tertentu yang menjadikan dalil ayat suci untuk menolak Lady Gaga. Menurut dia, ayat suci itu harusnya digunakan untuk kepentingan pribadi. Bahkan secara tegas ia mengatakan bahwa patuh kepada aturan konstitusi itu lebih utama dibandingkan patuh kepada aturan agama. "Kita tidak boleh taat pada ayat suci. Kita taat kepada ayat-ayat konstitusi," kata dia. Entah apa yang dipikirkan Ahok saat mengatakan hal itu, bahwa ketaatan kepada ayat konstitusi berada di atas ayat-ayat Tuhan. Apakah ia sudah melupakan Pancasila, yang pada sila pertamanya bicara mendasar tentang prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini menunjukkan para founding father saja memutuskan Indonesia harus didasari atas dasar Ketuhanan; dengan agama. Sepertinya Ahok tidak sadar jika pernyataannya itu bisa menjadi bumerang. Jika Ahok tetap seperti ini, maka warga Jakarta akan berpikir dua kali. Pemilih yang tadinya simpatik justru terancam pindah haluan. Ahok akan dinilai sebagai pemimpin yang tidak pro rakyat, dan kurang elegan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun