Mohon tunggu...
Roy Oktoryanto
Roy Oktoryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

"Puisiku, puisi-puisi tentang sekelumit perjalanan lara"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dialog Patah Hati

18 Desember 2021   08:44 Diperbarui: 18 Desember 2021   08:49 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Patah hati adalah perlawanan

kau mesti beri pukulan

sebab di dadamu, cinta mesti tetap tumbuh

walau rapuh setia jadi tamu

Kau butuh jatuh

untuk tiba pada tawa kebanggaan

butuh peluh menjawab keluh

butuh emosi tunaikan ambisi

butuh patah hati jadi api

agar imaji tak sebatas halusinasi

Kau butuh terang tuk bersinar

butuh berperang tuk menerjang

butuh angkuh agar tak jatuh

butuh riuh agar tak kembali rapuh

**

Patah hati yang kau kecapi akan jadi duri

bila sunyi masih disessali sendiri

Patah hati akan jadi belenggu

bila pedih masih kau cicipi sendiri

Lantas, untuk apa kau titip harapan di sudut keluh

sedang luka masih kau izinkan tumbuh ?

Temui bahagia bila tangismu tak lagi jadi ruji

lenyapkan senyum disepanjang batas-batas waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun