Terlahir di negara kaya akan keanekaragaman hayati yang melimpah ruah dengan julukan negara Mega-biodiversity Country, seharusnya penduduk Indonesia sadar terkait pentingnya keanekaragaman hayati dalam menunjang komponen  keberlangsungan hidup manusia. Banyak manfaat yang ditawarkan dari keanekaragaman hayati yakni, sebagai sumber pangan, sumber inspirasi, identitas bangsa, dan peran pentingnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan penyedia udara dan air bersih. Pentingnya memahami cara menjaga dan mengelola keanekaragaman tersebut harus diterapkan sejak dini untuk keberlangsungan hidup masa kini dan masa mendatang.
Memasuki era modern, relokasi tata kelola sebuah wilayah terjadi besar-besaran mengikuti tren kebutuhan manusia zaman ini yang lebih konsumtif dari pada produktif.Â
Dahulu banyak hutan dan lahan dipenuhi pepohonan rindang  sekarang dipenuhi bangunan gedung pecakar langit, supermarket, hotel, dan perumahan. Perubahan tersebut dapat menimbulkan dampak retaknya keanekaragaman hayati di Indonesia. Lahan penghijauan dipersempit sedangkan tidak ada upaya dari penduduk dalam mengatasi kegoncangan ekosistem kehidupan bumi.Â
Kerusakan lingkungan akan berdampak besar bagi kesehatan, dimulai dari meningkatnya suhu udara, munculnya polusi udara, padatnya kawasan yang kumuh hingga memicu pembuangan sampah sembarangan. Lingkungan akan hidup sehat jika tidak ada manusia tetapi manusia tidak bisa hidup tanpa adanya lingkungan yang sehat sebagai tempat menyambung hidup.
Berlandaskan UU No. 32 Tahun 2009. "Tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup". Seluruh kegiatannya harus didasarkan pada tiga pilar pembangunan secara seimbang, yaitu menguntungkan secara ekonomi, diterima secara sosial, dan ramah lingkungan. Prinsip tersebut harus dijabarkan dalam bentuk instrumen kebijakan dan peraturan perundangan lingkungan yang dapat mendorong investasi pembangunan jangka menengah di seluruh sektor dan bidang yang terkait dengan sasaran pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Kesadaran menajaga lingkungan merupakan kewajiban bagi setaiap mahluk yang diberi akal dan pikiran. Mulai melakukan hal kecil disekitar lingkungan rumah, seperti menyapu halaman, menanam pohon, dan menyiram bunga. Semua itu, merupakan sedikit contoh yang bisa diterapkan sebagai salah satu usaha berpartisipasi menjaga kelestarian alam tercinta. Berikut 5 Cara tanamakan Jiwa go green sejak dini untuk masa depan negeri,
1. Menanam pohon rindang dipekarangan rumah
Pohon rindang seperti pohon mangga, jambu dan kelengkeng dapat dijadikan pilihan tanaman untuk halaman rumah. Selain membuat teduh, pohon tersebut menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi dan penyerap racun dari polusi udara. Pohon rindang membutuhkan perawatan agar berbentuk tajuk yang indah sebagai penghias rumah.
2. Membudayakan berkebun diakhir pekan
Menanamkan kebiasaan rutin berkebun setiap satu munggu sekali bersama keluarga atau sendiri dengan menata pekarangan rumah. Sekedar menyiram tanaman maupun memotong rumput liar agar penampakan rumah tetap hijau dan subur.
3. Pelajari teknik tabulampot, Vertikultur, dan Hidroponik sebagai alternatif tanam modern.
Berbagai teknik modern bercocok tanaman dapat menjadi pilihan jika tidak tersedia lahan yang cukup. Teknik tabulampot merupakan cara menanam tanaman dalam pot, teknik vertikultur merupakan cara bercocok tanaman pada bidang vertikal yang disusun bertingkat untuk mengehemat lahan. Sedangkan, Hidroponik merupakan cara bertanam menggunakan media air.
4. Memilah Jenis SampahÂ
Upaya filterisasi sampah kedalam tiga jenis bagihan, yaitu sampah plastik, sampah kertas dan sampah basah akan mempermudah terwujudnya lingkungan yang sehat. Memilah sampah dapat dilakukan dengan mudah dimulai dari pembuatan bak sampah berjenis organik maupun anorganik. Sampah organik (sampah basah) dapat diolah menjadi kompos sebagai penyubur tanaman sedangkan sampah anorganik dapat dijual kembali maupun diubah menjadi sebuah kreasi yang menguntungkan.
5. Berkreasi dengan barang bekas
Ketersediaan barang bekas yang sudah tidak terpakai dapat menjadi sumber sampah. Namun, ketika barang bekas dimanfaatkan oleh orang kreatif akan berubah menjadi barang bernilai dan berdaya guna lagi. Seperti pembuatan lukisan dari plastik, membuat tempat pensil, jam dinding, tempat lampu dll. Berkreasi dengan barang bekas merupakan cara terbaik meminimalisir sampah dan mengasah jiwa seni di waktu luang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H