Mohon tunggu...
Roy Hendroko
Roy Hendroko Mohon Tunggu... -

Roy adalah mania di bBH (jangan diartikan Bra Mania), atau dalam Bahasa Indonesia yang salah kaprah : BBN Mania, atau di-Inggris-kan : Biofuel Mania. Saat ini mencangkul di perusahaan swasta yang berbasis perkebunan dan industri kelapa sawit, sebagai Researcher Biofuel Plant Production. Roy pensiun dengan masa kerja 35 tahun dari sebuah BUMN yang mengelola 10 Pabrik Gula, 2 Pabrik Bioetanol, dan 2 Pabrik Kelapa Sawit. Aktif di Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Asosiasi Pengusaha Bioetanol Indonesia (APBI) skala UKM, Asosiasi Bioenergi Indonesia (ABI), Asosiasi Petani Jarak Pagar Indonesia (APJPI), Forum Biodiesel Indonesia (FBI), dan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI). Tujuanku menulis adalah memberitakan bahwa minyak bumi sedang menuju titik nadir dan suatu hari BBM adalah akronim dari Bener Benar Malu. Masa depan Republik ini adalah pertanian energi karena pro poor, pro job, pro growth, dan pro planet. Postinganku berupaya menjadikan BBN (bahan bakar nabati) menjadi back bone di negara ini. Bukan seperti saat ini yang hanya Bener Bener Nekat atau hanya sekadar Bener Bener Narcist dan akhirnya pabrik Benar Bener Nyaris jadi rosokan besi tua karena hanyalah merugi. Apakah "mimpi", "utopia", atau "misi"-ku akan tercapai ? INSYA ALLAH dan semoga rekan Kompasianer mendukungku.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

OON : Kompas atau Dirut PLN? Indonesia menuju Listrik Hijau

22 Desember 2009   15:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:49 2420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_45639" align="alignleft" width="240" caption="Konverter Energi Ombak Aquacadoura produk Portugal, mampu memasok listrik untuk 3.000 rumah. Bila rangkaian alat ini digelar disepanjang pantai lautan di dunia, konon dapat dibangkitkan Energi Listrik sebesar 2 Tera Watts, cukup untuk dua kali kebutuhan energi listrik dunia"][/caption]

Sedang EAL  dikemukakan oleh Pak Rio di situ (bila kompasianer akan membaca lebih detil, terpampang bila di web Kompas, 7 Agustus 2009). Apabila Pak Rio cerita tentang EAL di dekatselat Bali, maka Warta Ekonomi, 18 November 2009 memaparkan rencana EAL di kepulauan Riau, klik di sini.Bila kompasianer, masih penasaran tentang OTEC, maka dapat klik di sini.Mbak Mauludiyah, kompasianer yang sedang Pasca Sarjana di ITS, Surabaya memaparkannya, dengan cerita dikit tentang pembangkit listrik tenaga gelombang di pantai Parangracuk, Baron, Yogyakarta yang direkayasa oleh BPPT.Tak hanya para pakar di BPPT, Zamrisyaf, salah satu staf perencanaan PLN di wilayah Sumatera Barat, mengembangkan sebuah pembangkit listrik pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang disebutnya sistem bandulan (PLTGL-SB). Please, klik di sini.

Hebat ya, kreativitas manusia Indonesia !

TDL naik, siapa takut? Sebelum saya nyuwun pamit menutup postingan ini, saya memberanikan diri meyimpulkan atau memprediksi alias meramal bahwa tampaknya TDL akan naik, eh nggak...kata yang tepat adalah di tahun 2010 akan ada penyesuaian harga TDL. Kenapa ? Tanda-tanda telah "dimunculkan“ dengan penetapan harga jual listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Permen ESDM No. 032/2009) dan Pembangkit Listrik lebih kecil dari 10 mW (Permen ESDM No. 031/2009). Bila TDL naik.....jangan demo ya ! Demi listrik agar tidak byar-pet.  Namun beranikah Pak Beye menaikkan TDL???

Swisscontact Foundation (rapat FUBI), 22 Desember 2009 SALAM ENERGI HIJAU, Berkah Dalem Gusti Roy Hendroko

Note : kepada rekan kompasianer yang merayakan Natal, perkenan saya menyampaikan Selamat Hari Natal. Semoga berkatNya selalu menaungi kita, keluarga, dan juga Kompasiana. Kepada rekan-rekan kompasianer yang lain.....Met Tahun Baru 2010 dan met berlibur....jangan lupa posting tentangindahnya liburan ya! Zai You atau CHAYOOOO !!!! (copas kata khas Ceu Rosiy, si kiwi blonde)

Tambahan pustaka : Kompasianer  mohon baca Kompas cetak, 23 Desember 2009, halaman 14 pada artikel  "Pijakan Baru di Bidang Energi" Versi web, please klik disini

  • Rekan Abu Tholib  di komentar/ kolom tanggapan di bawah, menyarankan kita membaca artikel yang ditulis oleh Pak DI, Direktur Utama PLN (pejabat baru, pengganti Pak Fahmi per 23 Desember 2009) dengan klik di sini. Tangkiu Mas Abu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun