Mohon tunggu...
Roy Frans
Roy Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang PNS di Kementerian Keuangan

Penulis adalah seorang PNS di Kementerian Keuangan. Tergabung dalam beberapa komunitas menulis antara lain COMPETER Indonesia, Kelas Puisi Bekasi, Satu Pena DKI Jakarta, CLiF dan Komunitas Sastra Kemenkeu. Nama pena penulis adalah Roy Dabut. Penulis yang suka menulis puisi, pantun, dan quotes.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sebatang Cokelat

29 Mei 2020   10:17 Diperbarui: 29 Mei 2020   10:14 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kertas kado lusuh tertimbun dalam gudang penuh debu
Sebuah kotak berkarat dibungkus seadanya
Kotak yang membawa kenangan ke masa lalu
Saat kotak itu hancur bersama cinta membara

Kenangan itu bermain petak umpet
Muncul dan kemudian menghilang
Masa ketika cinta dimulai dengan suara terompet
Kisah asmara membara kemudian hanyut di awang-awang

Sebatang coklat kesukaan dibungkus kotak kaleng penuh warna
Sebuah asa terselip dalam bungkus kado
Tanggal yang akan menjadi kenangan penuh drama
Disaat kau hempaskan kotak cinta bak tornado

Sepatah kata hujat nyaring di dalam kuping
Cacian dan makian silih berganti
Sebatang coklat patah berkeping-keping
Pecah bersama rasa di dalam hati

By Roy Dabut
Dibuat tgl 23 Apr 2020
Di Medan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun