Mohon tunggu...
Roy Frans
Roy Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang PNS di Kementerian Keuangan

Penulis adalah seorang PNS di Kementerian Keuangan. Tergabung dalam beberapa komunitas menulis antara lain COMPETER Indonesia, Kelas Puisi Bekasi, Satu Pena DKI Jakarta, CLiF dan Komunitas Sastra Kemenkeu. Nama pena penulis adalah Roy Dabut. Penulis yang suka menulis puisi, pantun, dan quotes.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dua Batu Karang

27 Mei 2020   15:21 Diperbarui: 27 Mei 2020   15:20 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Aku terhimpit dalam dua batu karang.
Tak sanggup aku menggeser agar terbebas.
Semakin kuat aku berusaha keluar, batu itu semakin mengekang.
Hanya mulutku yang masih terbebas lepas.

Aku berbisik kepada batu berwarna hitam.
"Maukah kau melepaskan aku?"
Batu itu menjawab, "kau sudah berjanji untuk setia padaku puluhan tahun silam".
Akupun tersadar kalau aku memang pernah bersumpah setia padamu.

Kemudian aku berkata kepada batu berwana putih.
"Maukah dirimu beranjak dari tempatmu dan ikut denganku?"
Batu itu membelaiku dan berkata, "aku tak sanggup untuk beralih, pantai ini begitu jernih".
Akupun hanya terdiam karena janjiku adalah kebahagiaanmu.

By Roy Dabut
Medan, 24 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun