Mohon tunggu...
Roychan Abdul Aziz
Roychan Abdul Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Literasi menjadi cara berkreasi dalam menanamkan ide kreatif dan inovatif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Madin NU Jepara Menggelar Teknis Penyusunan Soal Cawu untuk Meningkatkan Kualitas Soal

31 Agustus 2024   15:22 Diperbarui: 31 Agustus 2024   15:24 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepara, 31 Agustus 2024 -- Sabtu ini, Divisi Madrasah Diniyah Nahdlatul Ulama (Madin NU) di bawah naungan Pengurus Cabang Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PC RMI NU) Kabupaten Jepara, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Soal Cawu di Gedung PCNU Kabupaten Jepara. Acara ini mengumpulkan para delegasi dari Pimpinan Majelis Wakil Cabang (PMWC) yang mewakili setiap kecamatan di Kabupaten Jepara, dengan tujuan meningkatkan kualitas soal-soal ujian caturwulan (cawu) di Madin NU serta meminimalisir kesalahan-kesalahan yang kerap terjadi dalam penyusunan soal.Ketua PC RMI NU Jepara, KH. Saifur Rijal Aqib, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Jepara. Ia menyebutkan bahwa Jepara telah ditunjuk sebagai pilot project untuk penyusunan soal cawu di Jawa Tengah, yang menjadi tantangan sekaligus kebanggaan bagi seluruh elemen pendidikan di kabupaten tersebut. "Kita Jepara sebagai pilot project untuk Jawa Tengah. Kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas soal-soal dan meminimalisir kesalahan-kesalahan yang masih banyak terjadi. Ini bukan hanya tanggung jawab kita di Jepara, tetapi juga contoh bagi daerah lain," ungkap KH. Saifur Rijal Aqib.

Pengarahan teknis diberikan oleh K. Mastur, seorang tokoh pendidikan yang sudah malang melintang di dunia Madin. Dalam sesinya, K. Mastur menggarisbawahi betapa pentingnya ketelitian dalam proses penyusunan soal. Ia mengingatkan para peserta untuk selalu merujuk pada Silabus yang telah ditetapkan, agar soal-soal yang disusun tidak hanya sesuai dengan materi yang diajarkan, tetapi juga mencakup semua aspek yang harus dinilai. "Saya hanya bisa mengarahkan untuk lebih teliti dalam membuat soal, dan harus mengetahui Silabusnya agar bisa sesuai dengan materi yang diajarkan," tegas K. Mastur di hadapan para peserta.

Lebih lanjut, sesi bimbingan teknis dipandu oleh Hasan Khaeroni, yang membedah berbagai kesalahan umum yang kerap terjadi dalam penulisan soal. Dalam pemaparannya, Hasan menampilkan contoh-contoh kesalahan yang telah terjadi pada soal-soal sebelumnya dan memberikan panduan teknis mengenai cara penulisan yang baik dan benar. Ia juga menekankan pentingnya memahami struktur soal yang baik untuk memudahkan siswa dalam memahami pertanyaan, sekaligus memastikan soal tersebut mampu mengukur kemampuan siswa secara objektif.

Pemateri kedua, Kyai Solikin, S.Ag., M.Pd., yang memiliki pengalaman luas dalam dunia pendidikan, menyampaikan materi tentang prinsip-prinsip penulisan soal yang berkualitas. Kyai Solikin menekankan bahwa soal yang baik bukan hanya soal yang sulit, tetapi soal yang mampu menguji pemahaman siswa terhadap materi secara mendalam. Ia juga berbagi tips mengenai bagaimana menulis soal yang adil dan tidak ambigu, sehingga siswa tidak terjebak pada interpretasi yang salah. "Soal yang berkualitas adalah soal yang jelas, tidak menyesatkan, dan mampu mengukur kompetensi siswa secara tepat," ujarnya.

Kegiatan Bimtek ini disambut antusias oleh para peserta, yang sebagian besar merupakan guru dan pendidik dari berbagai Madin di Kabupaten Jepara. Mereka mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah maju dalam meningkatkan mutu pendidikan Madin di Jepara. Salah satu peserta, Ustadzah Siti Khadijah dari Kecamatan Tahunan, mengungkapkan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat rutin dilakukan. "Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami jadi lebih paham bagaimana cara membuat soal yang baik. Semoga ini bisa rutin diadakan," ungkapnya.

Acara yang berlangsung sepanjang hari ini tidak hanya diisi dengan pemaparan materi, tetapi juga dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif, di mana peserta dapat langsung berkonsultasi mengenai kesulitan yang mereka hadapi dalam menyusun soal-soal cawu.

Dengan digelarnya Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Cawu ini, Kabupaten Jepara diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Jawa Tengah dalam hal peningkatan kualitas soal-soal ujian Madin NU. Langkah ini diyakini akan membawa dampak positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan diniyah dan memperkuat peran Madin dalam mencetak generasi yang berakhlak dan berilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun